Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Air Mata, "Tisu Toilet", dan "Kuda Hitam", Ada di Piala Eropa!

Kompas.com - 30/06/2016, 10:35 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com – Pertandingan penyisihan Grup B di Piala Eropa 2016 antara Inggris dan Rusia di Stade Veldrome, Marseille, Prancis pada Sabtu (11/6/2016) waktu setempat mungkin akan terus terpatri dalam ingatan penggila bola. Usai pertandingan berakhir imbang dengan skor satu sama, tiba-tiba suasana stadion mulai ricuh.

Tanpa aba-aba, suporter Rusia dengan cepat berlarian melompati pagar pembatas dan masuk ke tribun pendukung Inggris. Perkelahian tak bisa dihindari. Pemukulan dan tindak kekerasan pun terjadi. Dalam siaran ulang, penonton lain terlihat lari pontang-panting menghindari kerusuhan.

Tak hanya itu, ejekan bernada rasial ditengarai turut dilontarkan pendukung Rusia. Kembang api (flare) terlihat melayang ke udara, membuat keadaan makin kacau.

Dua orang pendukung, satu dari Inggris dan satu lagi dari Rusia terluka cukup parah hingga harus diboyong ke rumah sakit. Lebih kurang 35 orang cedera, kebanyakan berasal dari suporter Inggris.

AFP Pendukung Rusia dan Inggris terlibat kerusuhan di Stade Velodrome, Marseille, pada Sabtu (11/6/2016) waktu setempat.

Beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, sempat terjadi bentrok antar dua pendukung di distrik Vieux Port, Marseille, Prancis. Dua kubu saling melempar botol minuman. Saking anarkisnya, aparat keamanan terpaksa melempar gas air mata.

"Perilaku semacam ini benar-benar tak dapat diterima dan tak mendapatkan tempat di dalam sepak bola," begitulah pernyataan resmi Badan Tertinggi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikutip Kompas.com, Minggu (12/6/2016).

Akibat tindak kerusuhan itu, UEFA menjatuhkan denda sebanyak 150.000 poundsterling atau sekitar Rp 2,6 miliar kepada Badan Sepak Bola Rusia (RFU). Tak hanya itu, jika terulang, UEFA mengancam akan mendiskualifikasi kedua tim dari Piala Eropa 2016.

Bukan kali pertama

Dalam sejarah Piala Eropa, ricuh antar-suporter pernah juga terjadi saat duel Inggris melawan Belgia pada 1980 di Stadio Communale, Turin, Italia. Saat itu, pihak keamanan sampai harus melempar gas air mata.

Sesaat setelah gas dilempar ke tribun di belakang gawang, udara menjadi berwarna keputihan. Kedua pendukung pun berlarian keluar stadion.

Nahas, pedihnya gas air mata juga dirasakan para pemain dari kedua belah pihak. Pertandingan terpaksa ditunda selama lima menit sampai udara bersih dari sisa gas. Hasil pertandingan berakhir imbang satu sama, persis seperti laga Inggris kontra Rusia pada laga Piala Eropa 2016.

Namun, ulah suporter bukan alasan tunggal di balik kericuhan di tengah jadwal pertandingan Piala Eropa. Pernah, tindakan kurang patut dilakukan pemainnya sendiri.

Pada Piala Eropa 1988, misalnya, dua musuh bebuyutan Belanda dan Jerman harus bertemu pada partai semifinal. Setelah perlawanan sengit, Belanda memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Tim dari Negeri van Oranje pun masuk babak final.

Sudah begitu, namanya juga musuh turun-temurun, lelucon bernada ejekan sering dilontarkan selama pertandingan, termasuk oleh para pemain. Pada akhir pertandingan, salah satu pemain Belanda, Ronald Koeman, menggunakan kaus seragam pemain Jerman, Olaf Thon, untuk—seakan-akan—mengelap bokongnya.

IAN KINGTON/AFP Manajer Southampton, Ronald Koeman, saat memimpin timnya pada laga versus West Ham, Senin (28/12/2015).
Ulah mengejek ini dia lakukan sambil menghadap penonton Jerman. Sontak, pendukung tim Jerman geram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Liga Inggris
Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Liga Italia
Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Sports
Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Liga Inggris
HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

Liga Inggris
HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

Liga Inggris
Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

Liga Indonesia
Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

Badminton
Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

Liga Indonesia
Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

Liga Inggris
Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

Liga Inggris
HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com