Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Aksi Suporter Kroasia Lempar Cerawat

Kompas.com - 18/06/2016, 19:18 WIB
Ferril Dennys

Penulis

SAINT-ETIENNE, KOMPAS.com - Gelandang Ivan Rakitic mengaku khawatir jika Kroasia akan didiskualifikasi dari Piala Eropa 2016 setelah keributan dan aksi melempar cerawat oleh suporternya dalam pertandingan kedua Grup D melawan Rep. Ceko, Jumat (17/6/2016).

Pertandingan antara Ceko dan Kroasia berakhir imbang 2-2. Ivan Perisic (37') dan Ivan Rakitic (59') sempat membuat Kroasia unggul. Namun, Ceko bisa membalas lewat Milan Skoda (76') dan penalti Tomas Necid pada pengujung laga. 

Pertandingan antara kedua tim sempat terhenti pada menit ke-86 akibat aksi suporter Kroasia melempar cerawat ke dalam lapangan, tepatnya di sekitar gawang kiper Ceko, Petr Cech.

Aksi ini cukup mengejutkan karena Kroasia sedang dalam posisi unggul 2-1. Namun, setelah pertandingan dilanjutkan, Kroasia kebobolan sehingga harus puas dengan hasil imbang 2-2.

Tindakan vandal suporter Kroasia ini bisa berdampak buruk terhadap keikutsertaan Kroasia di Piala Eropa. Hal itu lantaran UEFA berencana mengadakan penyelidikan dan menjatuhkan hukuman untuk Kroasia terkait insiden ini.

"Kita lihat saja apakah kami bisa melawan Spanyol. Kami mungkin saja harus pulang setelah apa yang terjadi," kata Rakitic kepada Marca.

"Setelah pertandingan dihentikan karena asap di lapangan, kami kehilangan ritme. Untuk gol kedua Ceko, saya tidak tahu apakah Domagoj Vida hansball atau tidak. Jadi kami bergantung pada pengamatan wasit," sambung pemain Barcelona tersebut.

Latar belakang kericuhan suporter

Saat ini, publik Kroasia merasa terasing dari tim nasionalnya dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kehilangan kepercayaan pada Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) dan menganggap lembaga tersebut korup.

Hal itu tidak terlepas dari sosok Zdravko Mamic dan Damir Vrbanovic. Mamic sebagai Wakil Presiden HNS pernah didakwa menggelapkan uang saat menjabat sebabagi chief executive Dinamo Zagreb. 

Direktur Eksekutif HNS, Damir Vrbanovic, juga pernah didakwa kasus yang sama.

Tahun lalu, kedua petinggi ini ditahan. Mamic kemudian dipecat dari Dinamo tetapi kedua pria tersebut masih memiliki jabatan di federasi dan keduanya berada di ruang VIP untuk menyaksikan pertandingan melawan Ceko.

Banyak suporter di Kroasia merasa tim nasional mereka dijadikan mesin uang oleh Mamic dan Vrbanovic. Sementara itu, Davor Suker yang merupakan Presiden HNS dianggap sebagai boneka oleh kedua orang ini.

Suporter yang terkenal radikal tidak keberatan dengan tindakan mereka menyakiti timnas Kroasia. Bahkan, mereka sedang berusaha untuk menyabotase tim karena kegagalan tim nasional sebagai sebuah kesempatan untuk membersihkan sepak bola negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Juara Liga 1, Rahasia Bojan Hodak Benahi Maung Bandung

Persib Juara Liga 1, Rahasia Bojan Hodak Benahi Maung Bandung

Liga Indonesia
Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Timnas Indonesia
AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

Sports
Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Liga Italia
Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Sports
Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Liga Indonesia
Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com