Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Kroasia Mengutuk Perilaku Para Suporternya

Kompas.com - 18/06/2016, 10:04 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

Sumber Sky Sports

SAINT-ETIENNE, KOMPAS.com - Insiden pelemparan cerawat (flare) ke dalam lapangan yang dilakukan oknum suporter Kroasia membuat laga kontra Ceko sempat terhenti. Perbuatan negatif itu pun disesali oleh pelatih Kroasia, Ante Cacic.

Pada menit ke-86, sejumlah suporter Kroasia berulah. Mereka merusak jalannya pertandingan dengan melempar cerawat ke dalam lapangan, tepatnya di sekitar gawang kiper Ceko, Petr Cech.

Padahal, Kroasia sedang dalam kondisi unggul 2-1 berkat gol Ivan Perisic (menit ke-37') dan Ivan Rakitic (59'). Adapun gol Ceko dicetak oleh Milan Skoda (75').

Melihat insiden tersebut, wasit Mark Clattenburg terpaksa menghentikan laga selama beberapa menit agar petugas dapat memadamkan api cerawat dan menyingkirkannya dari lapangan.

Asap pekat terlihat memenuhi stadion, hasil dari pembakaran cerawat tersebut. Pandangan ke arah lapangan pun menjadi terganggu.

JEAN-PHILIPPE KSIAZEK/AFP Dua petugas terlihat berupaya memadamkan cerawat (flare) yang dilemparkan suporter Kroasia ke dalam lapangan.

Bak mendapatkan karma, kelakuan suporter Kroasia tersebut berakibat buruk bagi tim nasional mereka.

Kemenangan Kroasia yang sudah di depan mata, harus sirna setelah pemain Ceko, Tomas Necid, menyamakan skor lewat eksekusi penalti pada menit ke-89.

Terkait insiden memalukan tersebut, Kroasia pun harus bersiap-siap menerima hukuman dari Badan Tertinggi Sepak Bola Eropa, UEFA.

Sebelumnya, UEFA telah menegaskan bakal menjatuhi sanksi berat kepada peserta Piala Eropa 2016 jika pendukungnya mengganggu ketertiban.

"Orang-orang ini benar-benar mengerikan. Itulah mengapa saya sebut mereka hooligan. Mereka bukanlah pendukung Kroasia yang sesungguhnya. Mereka adalah teroris olahraga," ujar Cacic seusai laga, seperti dilansir Sky Sports

"Saya harap pelaku bisa diidentifikasi dan dihukum. Semoga Asosiasi Sepak Bola Kroasia juga bisa melakukan sesuatu untuk menghindari hukuman, tetapi hal itu tidak mungkin," ucap pria 62 tahun itu.

Dengan hasil ini, Kroasia berada di urutan kedua dengan perolehan empat poin. Mereka terpaut dua poin dari Spanyol yang menduduki peringkat pertama.

Sebelum Kroasia, suporter Rusia dan Inggris juga sempat melakukan kericuhan. Bahkan, dua negara terakhir terancam didiskualifikasi dari turnamen jika pendukungnya kembali berulah.

Bentuk kekisruhan yang dilakukan suporter Rusia dan Inggris di antaranya adalah penganiayaan, ejekan bernada rasial, serta menyalakan cerawat di dalam stadion.

Melihat sejumlah kasus tersebut, bukan tak mungkin jika Kroasia juga terancam hukuman serupa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Sky Sports
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com