Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Anggota "Ultras" Tertua di Italia Berusia 90 Tahun

Kompas.com - 11/03/2016, 06:49 WIB
Ferril Dennys

Penulis


FOGGIA, KOMPAS.com -
Apabila sudah kadung cinta, suporter rela mengorbankan apa pun demi klub pujaannya. Nonno Ciccio telah menunjukkan bahwa usia tak menghalangi kecintaannya kepada Foggia. Usia  Ciccio saat ini sudah menginjak 90 tahun.

Meski usianya telah senja, Ciccio masih mengikuti Foggia, di mana pun klub asal Italia tersebut bermain. Kecintaan sang kakek pada Foggia bermula saat dia menyaksikan pertandingan perdana pada 1947.

Saat itu, Ciccio dipengaruhi rekannya untuk mencuri sepeda pamannya dan menggowes sepeda tersebut sepanjang 54 kilometer menuju kota untuk menyaksikan Foggia bertandingan. Sejak saat itu, dia terpaku dengan Foggia.

Ciccio merupakan ultras atau suporter garis keras yang membenci kekerasan. Hal tersebut tidak terlepas dari pengalaman dia pada masa perang.

Selama perang dunia kedua, Ciccio bergabung dengan organisasi militer atau Italian Blackshirts dan dikirim untuk bertempur di Afrika Utara.

Setelah sebulan melakoni pertempuran berat, dia ditangkap oleh Militer Inggris. Dia kemudian dikirim ke Skotlandia sebagai tawanan perang.

"Mereka memperlakukan saya di sana lebih baik daripada pemerintah Italia yang tak memberikan uang pensiun hari ini," katanya.

Pertandingan pertama yang disaksikannya setelah konflik adalah partai melawan Pescara. Namun, perang mengajarkan dia sesuatu.

"Perang mengajarkan saya untuk memiliki dan menghormati kehidupan," tuturnya.

Petualangan telah membawa dia ke mana pun dan dia anggap sebagai ultras atau seorang suporter garis keras.

"Saya bersedia melakukan apa pun untuk tim saya. Apa pun yang dibutuhkan, saya tidak pernah menyerah dan selalu menemukan cara untuk menghibur tim," jelasnya.

Dia telah berkunjung ke hampir semua stadion besar di Italia, tempat bersejarah, dan perkotaan.

"Sepak bola adalah cara saya melihat negara saya. Jika bukan karena semangat ini, saya tidak akan pernah memiliki pengalaman mengunjungi sejumlah tempat luar biasa," ujarnya.

Foggia saat ini bermain di Lega Pro atau Serie C. Karena masalah finansial, klub yang berdiri sejak 1920 ini pernah dua kali dibangun kembali pada 2004 dan 2012.


Berhati mulia

Sebagai suporter garis keras, Ciccio selalu menyebarkan perdamaian. Pesan perdamaian berada dalam spanduk yang selalu dibawanya. Spanduk tersebut bertuliskan,"Peace between ultras." Ciccio memiliki anggapan bahwa mencintai klub adalah tentang menghormati lawan. 

"Saya tidak merayakan kemenangan saat bertandang ke markas lawan. Saya mengagumi suporter lain dan mendukung Foggia dengan mengibarkan bendera tim. Saya membiarkan anak-anak tahu bahwa saya ada untuk mereka. Itu adalah filosofi saya," jelasnya.

Di sebuah negara di mana kekerasan sering dianggap sebagai sebuah kultur suporter, Ciccio menjadi sebuah mercusuar harapan. Perspektif dan wawasannya diambil sebgaian besar dari pengalaman pada masa perang. 

"Perang adalah mengerikan! Dengan sepak bola, Anda bisa belajar untuk menghormati lawan di stadion. Anda bisa belajar melakukan hal sama dalam kehidupan," ujarnya.

Semoga panjang umur Nonno Ciccio! Dia mengingatkan kita semua bahwa mendukung klub bukanlah kejahatan tetapi kesempatan untuk mempelajari pelajaran penting dari kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com