Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Pesepak Bola Nasional Isi Kevakuman Kompetisi

Kompas.com - 31/12/2015, 23:30 WIB
Ferril Dennys,
Anju Christian,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesepak bola Indonesia dipaksa memutar otak sejak kompetisi semua level dihentikan pada 2 Mei 2015. Mereka harus mencari cara bagaimana menafkahi diri dan keluarga karena klub pun enggan keluar dana.

Kebanyakan pesepak bola nasional merambah dunia wirausaha. Namun, ada pula yang mencoba peruntungan di layar kaca atau tergiur dengan penghasilan di Go-Jek.

Berikut ini adalah 5 usaha pemain sepak bola nasional saat kompetisi vakum:

Airlangga Sucipto 


Airlangga Sucipto tak kehilangan penghasilan ketika sepak bola nasional mengalami vakum. Bersama Tony Sucipto, Airlangga merintis bisnis dengan mengawinkan bidang kuliner dan pariwisata. Namanya adalah Street Gourmet.

“Pengunjung tidak hanya mencicipi makanan. Mereka juga diajak keliling Kota Bandung,” kata mantan pemain Persib Bandung dan Semen Padang ini.

Pengunjung diajak berwisata kuliner dengan bus berkecepatan maksimal 30 kilometer per jam. Di dalam bus, pemandu wisata menceritakan bangunan di Bandung dan memutar video Bandung tempo dulu.

Hariono 

Herka Yanis Pangaribowo/JUARA.net/BOLA Gelandang Persib Bandung, Hariono.

Tak ada titik terang perihal kelanjutan kompetisi mendorong Hariono untuk menjajal bidang lain. Dia membuka bisnis kaus dengan brand H24 untuk menyambung hidup.

Hariono memasarkan produk H24 melalui akun Instagram pribadinya dan menitipkannya di Viking Fans Shop. Pesepak bola berusia 30 tahun ini juga berencana melebarkan sayap ke tempat kelahirannya, Sidoarjo.

"Bertahap saja sambil mempelajari bisnis ini," tutur Hariono.

Oktovianus Maniani

Herka Yanis Oktovianus Maniani ketika berseragam tim nasional Indonesia.

Okto mencoba peruntungannya menjadi pemain sinetron yang ditayangkan di salah satu televisi swasta.

Pemain asal Papua tersebut tak kesulitan memerankan tokoh dengan namanya sendiri karena sinetron tersebut masih berkaitan sepak bola. Lantaran keasyikan bermain sinetron, Okto dipecat oleh Pusamania Borneo FC.

Setelah tidak bermain sinetron lagi, Okto memilih trial di salah satu klub Malaysia Premier League, UiTM FC. Kurang lebih berlatih di sana selama 2 minggu, Okto memilih kembali ke Papua.

Anang Ma'ruf

KOMPAS.com/Achmad Faizal Mantan pemain timnas sepak bola Indonesia Anang Ma'ruf (kedua dari kiri) menerima atribut Go-Jek setelah resmi bergabung dengan perusahaan aplikasi pemesan layanan ojek itu, Jumat (4/9/2015).

Berpofesi sebagai atlet memang belum menjanjikan kesejahteraan. Itulah yang dirasakan mantan bintang Persebaya Surabaya, Anang Ma'ruf.

Selepas pensiun, Anang memilih menjadi pengendara ojek berbasis aplikasi. "Saya sudah bukan pemain bola lagi. Saya rakyat biasa, seperti Anda semua," kata Anang.

Meski begitu, Anang mengaku tak melupakan pengabdiannya sebagai pelatih di Sekolah Sepak Bola Simo United kelompok usia 10-17 tahun. Simo adalah nama sebuah kampung di Surabaya.

"Biasanya saya melatih pagi dan sore harinya, sehingga meski jadi pengendara Go-Jek saya masih di dunia sepak bola," tuturnya.

Galih Sudaryono

Herka Yanis Pangaribowo/JUARA.net/BOLA Herman Dzumafo menghampiri Galih Sudaryono (kiri) saat merayakan kemenangan Pusamania Borneo FC pada laga pamungkas Grup E babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Selasa (22/12/2015).

Penjaga gawang Pusamania Borneo FC, Galih Sudaryono, mencari nafkah sebagai operator odong-odong saat kompetisi vakum. Pekerjaan ini menuntut Galih turun ke jalanan.

Galih juga harus berpindah-pindah untuk mencari titik keramaian. Salah satu titik yang dimanfaatkan Galih adalah Stadion Manahan, Solo.

Tak dimungkiri Galih, penghasilannya jauh menurun apabila dibandingkan dengan gaji yang diterimanya sebagai penjaga gawang. Namun, demi menghidupi keluarga, pria kelahiran Semarang ini rela melakukannya.

"Kalau tidak bekerja, tidak bisa menanak nasi. dapur tidak mengepul. Saya bahkan akan terus mengurus bisnis ini meski kompetisi sudah digelar lagi," kata Galih seperti dikutip dari Tabloid BOLA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bali United Gaet Eks Kiper Persib, Rekrutan Kedua Serdadu Tridatu

Bali United Gaet Eks Kiper Persib, Rekrutan Kedua Serdadu Tridatu

Liga Indonesia
Yann Sommer Jadi 'Penonton' di Gawang Swiss, Sebut Italia Tak Krisis

Yann Sommer Jadi "Penonton" di Gawang Swiss, Sebut Italia Tak Krisis

Internasional
LPS Monas Half Marathon 2024: Ada Dukungan buat Belanda di Piala Eropa

LPS Monas Half Marathon 2024: Ada Dukungan buat Belanda di Piala Eropa

Internasional
Hasil Argentina Vs Peru 2-0: Peluk untuk Messi, Lautaro Pahlawan Tango

Hasil Argentina Vs Peru 2-0: Peluk untuk Messi, Lautaro Pahlawan Tango

Internasional
Prediksi Skor Inggris Vs Slovakia pada Babak 16 Besar Euro 2024

Prediksi Skor Inggris Vs Slovakia pada Babak 16 Besar Euro 2024

Internasional
Jerman Vs Denmark Laga Liar: Hujan, Petir, dan 3 Gol Dianulir

Jerman Vs Denmark Laga Liar: Hujan, Petir, dan 3 Gol Dianulir

Internasional
Lewat Menembus Garis Batas, Greysia Polii Beri Motivasi Jelang Olimpiade Paris

Lewat Menembus Garis Batas, Greysia Polii Beri Motivasi Jelang Olimpiade Paris

Badminton
LPS Monas Half Marathon 2024 Berlangsung, Gemuruh Langkah 5.000 Pelari

LPS Monas Half Marathon 2024 Berlangsung, Gemuruh Langkah 5.000 Pelari

Sports
Kisah Swiss di Euro 2024: Dari Kemalingan Komputer hingga Pulangkan Italia

Kisah Swiss di Euro 2024: Dari Kemalingan Komputer hingga Pulangkan Italia

Internasional
Link Live Streaming Argentina Vs Peru, Kickoff 07.00 WIB

Link Live Streaming Argentina Vs Peru, Kickoff 07.00 WIB

Internasional
Swiss Singkirkan Italia, Ketika Vargas Jawab Permohonan Xhaka...

Swiss Singkirkan Italia, Ketika Vargas Jawab Permohonan Xhaka...

Internasional
Hasil 16 Besar Euro 2024: Jerman ke Perempat Final, Italia Kandas

Hasil 16 Besar Euro 2024: Jerman ke Perempat Final, Italia Kandas

Internasional
Hasil Jerman Vs Denmark 2-0: Lewati Hujan dan Petir, Panser ke 8 Besar

Hasil Jerman Vs Denmark 2-0: Lewati Hujan dan Petir, Panser ke 8 Besar

Internasional
Italia Disingkirkan Swiss di Euro 2024, Tanggung Jawab Spalletti

Italia Disingkirkan Swiss di Euro 2024, Tanggung Jawab Spalletti

Internasional
Remo Freuler, si Ular Malapetaka Italia

Remo Freuler, si Ular Malapetaka Italia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com