Masalah yang dialami N'zonzi bermula dari perkataan pasangannya, Lynda. Dia menganggap N'zonzi sebagai ayah tidak berguna.
Pengadilan mendengar laporan bahwa di pergelangan tangan Lynda terdapat bekas luka berwarna merah. Hal tersebut disebabkan N'zonzi ingin merebut telepon dari Lynda.
Nzonzi pun akhirnya angkat bicara seputar kejadian tersebut.
"Lynda mengatakan, Ayden tidak punya ayah dan ayahnya tidak berguna. Dia memastikan saya untuk mendengarnya agar menyakiti perasaan saya," ujar pemain berusia 27 tahun itu dalam laman Mirror, Rabu (23/12/2015).
"Saya bertinggi 1,90 meter dengan berat 90 kilogram. (Saya) seorang pria berukuran besar dan kuat, tetapi saya tidak pernah melakukan kekerasan terhadap dia. Saya hanya mencoba untuk menggenggam pergelangan tangannya untuk mendapatkan telepon itu," ucapnya lagi.
Hakim ketua, Sara Pochin, mengatakan bahwa Lynda tidak menghadiri pengadilan dan tidak konsisten dalam klaim atas luka-lukanya.
Lynda tampaknya tidak mampu memberikan bukti kuat dan pengadilan memutuskan agar pasangan tersebut bercerai. Mereka pun kini sudah melakukannya.
Jaksa persidangan, Simon Power, mengatakan, pasangan itu berkelahi di depan bayi mereka, Ayden, yang saat kejadian itu masih berusia empat bulan.
Setelah kasus tersebut, Nzonzi mengatakan, "Saya senang semua telah selesai. Saya yakin nama saya bersih."
Selama berkarier di sepak bola, Nzonzi telah mencicipi kerasnya persaingan Premier League. Selain membela Blackburn Rovers (2009-2012) dalam 96 laga dengan torehan 5 gol, dia juga pernah memperkuat Stoke City (2012-2015) dalam 120 pertandingan dengan melesakkan tujuh gol. (Septian Tambunan)