Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Pantaskah Ranieri Dijuluki The Tinkerman?

Kompas.com - 17/12/2015, 09:00 WIB
Anju Christian

Penulis


KOMPAS.com -
Kamus Inggris versi Collins, mencantumkan kata “tinkerman” dalam salah satu istilah yang dijelaskan. Hal itu merujuk kepada sosok pelatih Claudio Ranieri. 

A manager or coach who continually experiments by changing the personnel or formation of a team from game to game,” tulis kamus tersebut soal penjelasan kata “tinkerman”. 

Julukan Tinkerman bukanlah pujian, melainkan sindiran untuk Ranieri. Sebab, kebijakan Ranieri merotasi pemain acap kali tak menjadi solusi.

Kebiasaan itu dimulai Ranieri ketika menangani Chelsea pada 2002-2003. Dia bisa dibilang menentang arus karena kebanyakan pelatih masih memegang teguh istilah "Don't change the winning team".

Akan tetapi, Ranieri berkilah, "Apabila Anda hanya membutuhkan sebelas pemain inti ditambah tiga atau empat pemain cadangan, mengapa Christopher Columbus harus berlayar ke India untuk menemukan benua Amerika?"

Alhasil, hanya ada tiga pemain Chelsea yang mendapatkan jatah lebih dari 3.000 menit pada ajang Premier League. Mereka adalah Carlo Cudicini, William Gallas, dan Frank Lampard.

Salah satu tujuan dari kebijakan Ranieri adalah untuk menjaga kondisi fisik Gianfranco Zola yang sudah menginjak usia 35. Zola selalu menjadi starter, tetapi hanya bermain rata-rata 70 menit setiap pertandingan.

Kiper yang direkrut Chelsea pada era Ranieri, Mark Bosnich, mengapresiasi kebijakan tersebut. Menurut dia, pemain akan terus membumi. Namun, tak seluruh anggota skuad bisa menerima kebiasaan Ranieri.

"Kebiasaan mengutak-atik tim tidak bagus untuk kelangsungan tim. Kadang, Ranieri mengalami masalah dengan beberapa pemain besar di tim," kata Bosnich.

Rotasi ala Ranieri sering diterapkan ketika Chelsea melakoni jadwal padat, salah satunya pada akhir Desember 2002. Chelsea harus menghadapi Southampton, Leeds United, dan Arsenal dari Boxing Day 2002 hingga Tahun Baru 2003.

Formula rotasi Ranieri justru tak ampuh. Chelsea gagal memenangi tiga laga tersebut, bahkan dua di antaranya berakhir dengan kekalahan.

Rentetan hasil negatif memaksa Chelsea terlempar dari zona dua besar. Sejak itu, mereka tak pernah lagi mendekati puncak klasemen. Untungnya, Chelsea mampu mengakhiri musim di posisi keempat sehingga berhak tampil di Liga Champions untuk musim 2003-2004.

Pengikut

Dalam sepak bola modern, Tinkerman malah menjadi wabah. Setiap pelatih tim besar dituntut merotasi skuad untuk mengantisipasi jadwal padat. Pelatih juga tak boleh terpaku pada satu skema agar tak mudah ditebak lawan.

"Saat saya memulai karier pada 1990, orang-orang berkata, 'Mengapa Anda mengubah sistem?'. Saat ini, kebanyakan manajer justru mengubah sistem saat pertandingan," kata Ranieri pada Agustus 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com