Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: “The Power of the King”

Kompas.com - 13/12/2015, 19:26 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Penulis


Oleh: Gita Suwondo (beIN SPORTS Football Expert) 
  

KOMPAS.com - Ketika masih kecil, pada akhir 1970-an, saya tinggal di sebuah kota minyak bernama Pendopo, sekitar empat jam perjalanan darat dari Palembang, Sumatra Selatan.

Saat itu, saya menyukai cerita heroik tentang perjuangan seseorang atau sekelompok individu yang tidak diperhitungkan sama sekali tapi bisa mengejutkan karena kegigihan mereka mengatasi semua persoalan, sekaligus  mematahkan kemungkinan kalah sebelum pertandingan berakhir. 

Karena itulah, saya kemudian memilih jalur olahraga. Banyak cerita menarik di sini.  Jika mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda bisa, semua logika kehidupan bisa dipatahkan, tanpa mengarah kepada jemawa.     

Cerita tentang sukses Tunisia, Aljazair, Kamerun, hingga Senegal sampai Kosta Rika di Piala Dunia adalah contoh nyata bahwa semua mimpi bisa diperjuangkan.  Bahwa jika kita ngotot, semua odds bisa ditaklukkan. 

Ada raja di tubuh dan sanubari kita yang bisa membantu kita mendapatkan sukses itu, mengalahkan lawan yang lebih hebat.  The Power of the King within Us, biasanya manjur untuk membantah keraguan orang atau mayoritas masyarakat terhadap kemampuan kita.  

Musim ini, di Barclays Premier League yang hanya menyisakan empat minggu lagi untuk mengakhiri paruh musim 2015 -2016, The Power of the King itu secara kebetulan datang dari tuan rumah di King Power Stadium, Leicester City. 

Sangat menarik sekali sepak terjang klub yang sahamnya dimiliki oleh perusahan retail travel dari Thailand, King Power International Group ini sejak akhir musim lalu hingga 15 minggu pertama musim ini.          

Dalam 9 laga terakhir musim 2014 -2015, The Foxes yang saat itu ditangani oleh Nigel Pearson dianggap sebagai kandidat utama degradasi.  Bagaimana tidak, ketika memasuki minggu ke-29, mereka baru mengumpulkan 19 poin dan ada di dasar klasemen. 

Geliat sangat luar biasa ditunjukkan Wes Morgan dkk untuk melakukan The Greatest Escape dalam sejarah Premier League ketika mereka mencatat 7 kemenangan, 1 kali hasil imbang, dan hanya kalah dari sang juara Chelsea pada sisa kompetisi.  Lima laga di antaranya dilalui dengan clean sheet. Mereka pun menutup musim di urutan kep14 dengan 41 poin.

Memasuki musim 2015 -2016, semua mata dan prediksi pandit bahkan mengecilkan klub yang diimpin oleh usahawan Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha ini.  Pergantian Nigel Pearson – karena masalah internal akibat ulah sang anak ketika berlibur ke Thailand  – dengan The Tinker Man, Claudio Ranieri, dianggap sebagai sebuah kesalahan. 

Ranieri yang dikenal selalu gagal mengangkat klub yang punya nama diperkirakan akan mengalami hal lebih buruk lagi bersama The Foxes.

Akan tetapi, kakek yang menerima pinangan Leicester ketika sedang libur musim panas bersama anak dan cucunya di Sardinia, Italia ini, justru mengejawantahkan anggapan The Tinker Man dalam dirinya itu. 

Praktis dengan skuad yang tidak berubah, kecuali hengkangnya David Nugent ke Middlesbrough, Ranieri berbenah.  Dia membangun tim dengan bertumpu kepada playmaker asal Aljazair, Riyad Mahrez. Dia juga mendatangkan Shinji Okazaki, Christian Fuchs, dan N’Golo Kante serta memermanenkan Robert Huth dari Stoke City. 

 

Jadwal padat

Kombinasi lama – baru racikan Ranieri ini membuahkan hasil dengan gelontoran gol demi gol yang mengejutkan hingga minggu ke 15.  The Power of the King membawa Leicester untuk sementara berada di puncak klasemen.

Praktis, jika gabungan 24 laga terakhir di Premier League digabung, Leicester hanya kalah dari Chelsea dan Arsenal. Itu pun karena kepolosan permainan mereka yang selalu menyerang tanpa memikirkan pertahanan.           

Pertahanan juga menjadi kendala Ranieri sejauh ini.  Memang The Foxes jadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol.  Namun, kebobolan 21 gol dengan hanya 3 kali clean sheet jelas ada yang harus diperbaiki oleh kombinasi Robert Huth dan Wes Morgan d ibelakang, serta Daniel Drinkwater dan N’Golo Kante di depan kedua bek itu. 

Pratis bermain tanpa pengganti yang memadai juga akan menjadi kendala di paruh kedua musim kompetisi nanti bagi lini belakang Leicester City.

Seperti dikatakan Sir Alex Ferguson, Ranieri perlu membeli pemain di lini belakang dan tengah pada Januari demi rotasi  jika ingin menjadi juara atau setidaknya meraih satu tempat ke laga antarklub Eropa musim depan.           

Tapi seperti disebut oleh bek kiri The Foxes, Christian Fuchs bulan lalu dan juga Riyad Mahrez jelang kedatangan Chelsea di minggu ke 16 ini, bahwa target utama pasukan The King Power Stadium ini tetap hanyalah 40 poin pada akhir musim. 

Artinya, mereka hanya dipatok target untuk bertahan di Premier League.  Empat laga penutup tahun 2015 ini akan sangat sulit bagi mereka.  Menjamu Chelsea, diikuti dua laga tandang ke Liverpool dan Evrton serta menjamu Manchester City. 

Harus diingat juga, bahwa kedigdayaan Jamie Vardy dkk dalam 24 laga terakhir, belum sekalipun diwarnai dengan kemenangan atas wakil Inggris di Eropa.  Kalah dari Chelsea musim lalu dan Arsenal musim ini,  serta ditahan imbang oleh Tottenham Hotspur dan Manchester United. Ini menjadi tantangan mereka dalam 4 laga ke depan.   

 

Target awal

Chelsea akan datang Senin (14/12/2015) atau Selasa dini hari pukul 02.45 WIB. Walaupun tengah berantakan di Premier League, The Blues baru saja sukes jadi pemuncak grup di Liga Champions.  Permainan pragmatis ala Jose Mourinho seperti yang ditunjukkannya ketika membungkan FC Porto bisa menjadi awal sandungan pasukan Ranieri.

Diperlukan The Power of the King yang luar biasa dari tuan rumah untuk mencegah hal ini terjadi. Jika bisa melakukannya, hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa Leicester City hanya terdiri dari Jamie Vardy dan Riyad Mahrez.

Walaupu kedua pemain itu menciptakan 24 dari 32 gol The Foxes, aliran serangan bisa datang dari siapa saja.  Termasuk Christian Fuchs dengan assist luar biasanya saat menahan imbang Manchester United.  Jangan lupakan pula kemampuan assist dari Marc Albrighton, Daniel Drinkwater, dan N’Golo Kante dari lini tengah yang terbukti ampuh sejauh ini. 

Terlepas dari hasil 4 laga ke depan dan sisa musim kompetisi ini, kita masih bisa melihat The Power of the King dari King Power Stadium ini pada musimdepan. The Foxes hanya kurang 8 poin dari target awal mereka. Hal itu amat mudah dicapai dengan 23 laga tersisa.

PREDIKSI: LEICESTER CITY 50 – 50 CHELSEA

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com