Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2015, 10:26 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Setelah sekitar 8 bulan berlalu, akhirnya pemain PSS Sleman berani buka mulut terkait peristiwa Sepak Bola Gajah kala bertemu dengan PSIS Semarang pada laga delapan besar Divisi Utama Grup 1, Minggu 26 Oktober 2014 lalu. Saat PSS menang 3-2 atas PSIS itu, lima gol yang tercipta merupakan hasil bunuh diri! 

Para pemain PSS berbicara dalam acara Kupas Tuntas Kasus Sepak Bola Gajah PSIS Semarang vs PSS Sleman, Rabu (29/7/2015) yang diselenggarakan oleh Forusm Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) di Hotel Merapi Merbabu, Yogyakarta. Dari rencana 9 pemain, hanya 4 orang hadir dalam acara ini.  

Para pemain itu adalah Satrio ( bek kanan),  Ridwan (gelandang),  Moniaga (striker), dan Ronald (bukan nama sebenarnya). Empat pemain ini masuk starting eleven saat PSS bertemu PSIS pada "dagelan" sepak bola gajah.

Di hadapan para wartawan, Satrio mengaku berani membuka mulut soal sepak bola gajah atas dasar hati nurani. Ia dan teman-teman pemain ingin agar kebenaran soal peristiwa yang mengemparkan publik sepak bola Indonesia itu bisa terkuak.

"Selama ini kami selalu disalahkan. Padahal, kami ini korban dari drama sepak bola gajah," ujar Satrio.

Satrio menuturkan, sebenarnya sudah lama dia ingin berbicara soal drama sepak bola gajah namun tidak ada kesempatan dan kondisi tidak memungkinkan. "Baru kali ini ada kesempatan bicara. Saya dan teman-teman sudah bulat akan bicara jujur soal sepak bola gajah," tutur dia.

Diakui Satrio, peristiwa sepak bola gajah itu terjadi karena ada instruksi agar menghindari Borneo FC pada babak berikutnya. Instruksi itu menurut dia, diutarakan langsung oleh Manajer PSS, Suparjiono, setelah briefing dengan Hery Kiswanto pelatih PSS kala itu.

"Intinya, jangan sampai kami bertemu Borneo FC kalau ingin ke ISL. Pak Suparjiono mengatakan itu setelah pemain briefing dengan pelatih," ucap Satrio.

Kendati demikian, menurut Satrio, para pemain memutuskan tetap ingin bertanding secara jujur meski telah mendapatkan instruksi dari manajer. Sebab, pemain PSS telah berlatih keras untuk menghadapi laga delapan besar.

"Ya, jadi sia-sia kan? Padahal pagi-sore (kami) sudah latihan keras. Kami saat itu tetap komitmen bermain fight," ucap dia.

Sementara itu, Suparjiono saat dihubungi secara terpisah, membantah semua keterangan dari empat pemain PSS terkait peristiwa sepak bola gajah. Ia menilai pengakuan para pemain itu tidaklah benar.

"Tidak benar itu. Saya tidak tahu dan tidak menginstruksikan apap un ke pemain. Kan kasus ini juga sudah diselidiki dan disidangkan oleh PSSI," kata dia. 

Dari hasil sidang PSSI, sejumlah pemain mendapatkan denda serta larangan terlibat dalam sepak bola nasional, bahkan ada yang sampai seumur hidup. Begitu juga dengan pelatih dan manajer tim. Adapun Suparijiono, lepas dari sanksi oleh PSSI. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bali United Vs Persikabo 1973: Rindu Kemenangan di Liga 1

Bali United Vs Persikabo 1973: Rindu Kemenangan di Liga 1

Liga Indonesia
Pernyataan Napoli soal Kontroversi Video TikTok Osimhen, Tak Tersebut Maaf

Pernyataan Napoli soal Kontroversi Video TikTok Osimhen, Tak Tersebut Maaf

Liga Italia
Kritik Pedas Legenda Man United ke Jadon Sancho: Tak Niat Latihan, Silakan Pergi!

Kritik Pedas Legenda Man United ke Jadon Sancho: Tak Niat Latihan, Silakan Pergi!

Liga Inggris
Donnarumma Buka Suara soal Kritik, PSG, dan Pengunduran Diri Mancini

Donnarumma Buka Suara soal Kritik, PSG, dan Pengunduran Diri Mancini

Liga Italia
Alasan Josep Gombau Tak Mau Gegabah Evaluasi Pemain Asing Persebaya

Alasan Josep Gombau Tak Mau Gegabah Evaluasi Pemain Asing Persebaya

Liga Indonesia
Roma Kalah 1-4, Lawan Tiru “Selfie” Totti, Mourinho Hadapi Suporter Marah

Roma Kalah 1-4, Lawan Tiru “Selfie” Totti, Mourinho Hadapi Suporter Marah

Liga Italia
Persib Bandung Vs Persita, DDS Ancaman Serius Pendekar Cisadane

Persib Bandung Vs Persita, DDS Ancaman Serius Pendekar Cisadane

Liga Indonesia
Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Kontroversi, Kejanggalan, dan Janji Keadilan

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Kontroversi, Kejanggalan, dan Janji Keadilan

Sports
Klasemen Medali Asian Games 2022: Indonesia Ke-12, China 167 Medali

Klasemen Medali Asian Games 2022: Indonesia Ke-12, China 167 Medali

Sports
Jadwal dan Susunan Pemain Bulu Tangkis Putri Indonesia Vs China, Gregoria Lawan Chen Yu Fei

Jadwal dan Susunan Pemain Bulu Tangkis Putri Indonesia Vs China, Gregoria Lawan Chen Yu Fei

Sports
Hasil Genoa Vs Roma: Start Terburuk Mourinho, Serigala Takluk 1-4

Hasil Genoa Vs Roma: Start Terburuk Mourinho, Serigala Takluk 1-4

Liga Italia
Uzbekistan ke 8 Besar Asian Games 2022: Hormati Timnas Indonesia, Hindari Adu Penalti

Uzbekistan ke 8 Besar Asian Games 2022: Hormati Timnas Indonesia, Hindari Adu Penalti

Sports
Indonesia 3x3 Tournament: Berhias 60 Laga, Ajang untuk Tempa Pebasket Muda

Indonesia 3x3 Tournament: Berhias 60 Laga, Ajang untuk Tempa Pebasket Muda

Sports
Messi Diyakini Kalah dari Erling Haaland untuk Raih Ballon d’Or

Messi Diyakini Kalah dari Erling Haaland untuk Raih Ballon d’Or

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Gugur di Asian Games 2022, Indra Sjafri Ungkap Kelemahan Garuda

Timnas Indonesia Gugur di Asian Games 2022, Indra Sjafri Ungkap Kelemahan Garuda

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com