Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemain Bersuara soal Kisruh Sepak Bola

Kompas.com - 25/04/2015, 13:38 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Kisruh antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI kembali membuat Kompetisi Indonesia Super League (ISL) tertunda. Para pemain pun resah menanti kepastian.

Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, telah meminta Kepolisian agar tak menurunkan izin laga ISL. Alhasil, sejumlah laga yang dijadwalkan akhir pekan ini, terpaksa ditunda.

Salah satunya Persipura Jayapura kontra Persija Jakarta, Sabtu (25/4/2015). Padahal, Rahmad Darmawan sudah membawa 18 pemain untuk bertolak ke Papua.

Terkait kisruh sepak bola ini, Kapten Persija, Bambang Pamungkas berkicau, "Jika semangatnya saja sama untuk masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik, mengapa sulit sekali?"

Pemain Persija yang ikut membela Timnas U-23 di Piala AFC U-23 lalu, Adam Alis ikut bersuara. "Bapak-bapak yang di sana, tolong jangan rusak masa depan dan pekerjaan kami," bebernya.

Tak terkecuali striker Persib Bandung, Yandi Sofyan Munawar. Meski timnya baru bertanding melawan Sriwijaya Surabaya, Minggu (3/5/2015), Yandi cemas menanti kepastian kompetisi.

Amit-amit lah kalau sampai vakum, ingin seperti biasanya lagi,” ujar Yandi Sofyan Munawar.

Sementara itu, bek Pusamania Borneo, Hamka Hamzah melontarkan kritik cukup keras untuk para pemangku kepentingan.

"Mau dibawa ke mana sepak bola ini? Kalau mau dibubarkan, bubarkan sekalian. Jangan seperti ini. Membuat klub dan pemain kebingungan," kicau Hamka.

Untuk membicarakan kompetisi, Kemenpora telah melayangkan undangan kepada 16 klub ISL dan PT Liga Indonesia. Namun, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang notabene tak direkomendasikan ikut ISL, tak disertakan dalam daftar undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com