Pantauan Kompas.com, kerusuhan sudah terjadi sejak dua menit sebelum laga persahabatan itu selesai. Ada sejumlah oknum suporter PSS yang tiba-tiba melempar botol air minum dan batu ke arah suporter PPSM Sakti. Kedua suporter sempat terlibat saling lempar.
Kerusuhan berlanjut saat ribuan suporter PSS itu akan pulang. Mereka yang mengendarai sepeda motor melempar batu ke arah kerumunan warga yang ada di pinggir jalan. Bahkan mereka juga merusak dan menjarah rokok di sebuah warung kelontong di Jalan Urip Sumoharjo Kampung Pongangan, Kelurahan Wates, Kota Magelang. Beberapa sepeda motor juga dirusak massa.
"Saya kira konvoi biasa, ternyata mereka melepari kami dengan batu. Etalase toko pecah, rokok-rokok banyak yang dibawa kabur. Saya langsung sembunyi di dalam rumah," kata Darsono, pemilik warung.
Selain warung, massa juga dengan beringas merusak beberapa sepeda motor milik warga yang terparkir di depan warung. Ada yang dilempari batu, ada pula motor yang diseret di tengah jalan lalu dipukuli.
Akibatnya, sepeda motor banyak yang mengalami rusak ringan. Wahyu Ardian (19), warga setempat, menceritakan bahwa sebelum kejadian dirinya dan beberapa teman sedang istirahat membeli minum di warung tersebut.
Dia dan teman-temannya juga baru saja menyaksikan pertandingan PSS versus PPSM. Kemudian ada segerombol orang mengendarai sepeda motor melempar batu ke arahnya. Tidak peduli ada anak-anak kecil dan orang tua di sekitar kejadian.
"Kami tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba ada rombongan orang yang pakai atribut warna hijau datang dan melempari kami dengan batu. Mereka terus melempari sampai masuk gang kampung. Kami lari bersembunyi. Sedangkan motor saya sudah dirusak," ujar Wahyu.
Muhammad Septian (15) warga lainnya, menambahkan, pihaknya tidak mengetahui persis motif dari aksi pelemparan batu ini. Ia sendiri mengaku merupakan pendukung PSS, yang kebetulan bertempat tinggal di Kelurahan Wates, Kota Magelang.
"Ya aneh saja, kami juga pendukung PSS Sleman. Tapi, kenapa diserang juga. Pertandingan juga dimenangkan oleh PSS Sleman dengan skor 2-1," ujarnya.
Kerusuhan tidak berhenti di situ, tetapi berlanjut sampai ke Jalan Magelang-Yogyakarta tepatnya kawasan Metro Square, Kecamatan Mertoyudan dan ruas jalan Kampung Japunan, Kabupaten Magelang. Ribuan suporter memadati ruas jalan dan sempat terjadi pelemparan batu ke arah warga.
Adapun, sejumlah anggota kepolisian sempat berjaga-jaga di wilayah Mertoyudan, hingga Kota Magelang untuk mencegah aksi tawuran susulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.