Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Escobar yang Ditembak Mati karena Gol Bunuh Diri

Kompas.com - 03/07/2014, 09:09 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

Sumber FIFA
KOMPAS.com — Maria Ester Escobar sedang berada di Los Angeles, Amerika Serikat, 2 Juli 1994. Pada pagi buta itu, Maria tidak akan pernah melupakan momen yang mungkin menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya.

Maria menerima panggilan telepon dari gelandang tim nasional Kolombia, Gabriel Barrabas Gomez. Dengan suara gemetar, Gomez memberikan kabar buruk. "Maria, sesuatu yang mengerikan menimpa Andres. Andres telah tewas!" Maria menceritakan kata-kata Gomez kala itu.

Bagi dunia sepak bola, Andres Escobar adalah bek berbakat yang dimiliki klub Atletico Nacional dan timnas Kolombia. Namun, bagi Maria dan seluruh keluarganya, Escobar jauh lebih penting. "Dia adalah adik, kebanggaan, dan kegembiraan kami," ujar Maria.

Rasa sakit kehilangan Escobar belum memudar meskipun sang adik telah meninggal dunia 20 tahun silam. Escobar tewas setelah ditembak sebanyak enam kali di luar sebuah bar di Medellin, 2 Juli 1994.

Setelah tewasnya Escobar, kepolisian Kolombia menangkap Humberto Castro Munoz, yang merupakan pengawal pribadi salah satu pemimpin kartel besar di Kolombia. Diketahui, Munoz membunuh Escobar karena kesal kalah taruhan dalam jumlah yang besar. Munoz menyalahkan Escobar karena gol bunuh diri Escobar membuat Amerika Serikat menang 2-1 atas Kolombia, 22 Juni 1994.

Escobar telah pergi selama dua dekade. Namun, FIFA tetap menghargai keluarga yang ditinggalkan. Pada Piala Dunia 2014, FIFA mengundang keluarga Escobar untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. Pertandingan pembuka antara Brasil versus Kroasia pun sempat membuat perasaan keluarga Escobar bergejolak.

"Perasaan kami campur aduk, terutama karena cara Piala Dunia 2014 dimulai dengan gol bunuh diri Marcelo. Itu membawa kembali kesedihan. Kenangan menyedihkan. Namun, itu hanya bagian dari permainan yang bisa terjadi kapan saja. Kami cukup senang berada di sini dan memiliki kesempatan berbagi dalam sukacita bersama para penonton yang ada di sini," terang Jose Escobar, kakak dari Andres.

Keluarga Escobar mengaku tidak trauma terhadap sepak bola, sejak kejadian yang menimpa Escobar. Ternyata, pesan dari Escobar, tepat lima hari sebelum tewas, menjadi pembangkit semangat keluarganya.

"Hidup tidak berhenti di sini," sebuah kalimat yang dikatakan Escobar kepada sebuah koran Kolombia, El Tiempo, soal tersingkirnya Kolombia dari Piala Dunia 1994.

"Dua puluh tahun adalah waktu yang lama dan itu sungguh menjengkelkan. Tetapi, saya lebih memilih berterima kasih kepada Tuhan karena kami telah diberi kesempatan hidup dengan Escobar selama 27 tahun. Hidupnya memang singkat, tetapi dia melakukan hal-hal penting selama itu," ujar Maria.

Keberhasilan Kolombia melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2014 disambut gembira keluarga Escobar. Di babak 8 besar, Kolombia akan bertemu tuan rumah, Brasil. Bagi keluarga Escobar, keberhasilan ini juga didorong berkat "bantuan" Escobar.

"Andres hadir bersama mereka dan semangat dalam tim. Orang harus menikmati sepak bola dengan semangat, tetapi tidak pernah melupakan sebuah pertandingan. Apa yang terjadi terhadap Andres harus dijadikan sebagai peringatan. Tidak ada tempat untuk kekerasan. Sepak bola harus menyatukan negara untuk pesan perdamaian dan cinta," ucap Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com