Litvinov terpaksa berjualan jus di Kota Solo karena belum menerima gaji selama enam bulan saat membela PSLS Lhokseumawe yang berlaga di Indonesia Premier League (IPL) pada musim 2013-2014. Litvinov menjelaskan, tunggakan gaji PSLS mencapai Rp 124 juta. Ia berharap PSLS melunasi gajinya agar ia bisa pulang ke negaranya dan berkumpul bersama anak dan istrinya.
Roy mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan PSSI untuk menyelesaikan masalah ini. "Sebetulnya, ini adalah urusan klub, tetapi kami tidak mungkin lepas tangan. Biar PSSI yang menegakkan aturan ke klub bersangkutan. Jadi, 'bolanya' ada di PSSI supaya berkomunikasi dengan klub sehingga pemain itu tidak berjualan jus lagi," kata Roy kepada wartawan, Rabu (11/6/2014).
Roy meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) lebih aktif agar persoalan semacam ini tidak terulang pada masa yang akan datang.
"BOPI akan atur hak maksimal dan minimal yang didapat pemain dari klub. Tidak hanya di sepak bola, BOPI akan mengatur NBL, tinju profesional, dan lain-lain. Untuk di sepak bola, BOPI sendiri akan bekerja sama dengan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.