Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Laporta Lebih Menginginkan Laudrup, Bukan Guardiola"

Kompas.com - 09/11/2013, 23:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

BARCELONA, KOMPAS.com - Saat Frank Rijkaard meletakan jabatannya sebagai pelatih Barcelona di akhir musim 2007/2008, Presiden Barca ketika itu, Joan Laporta, sebenarnya lebih menginginkan Michael Laudrup untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Rijkaard. Namun, saat itu jajaran klub lebih menginginkan Josep Guardiola yang saat itu masih menangani Barcelona B.

Hal itulah yang dikemukakan Niels Pedersen, penulis buku Michael Laudrup: Jin dalam Jas Barunya.

"Presiden Joan Laporta menginginkan Laudrup, namun Guardiola didukung oleh jajaran direksi Barcelona. Pada akhirnya, Guardiola yang terpilih," kata Niels seperti diberitakan Mundo Deportivo, Sabtu (9/11/2013).

Dalam buku yang tidak diterbitkan Spanyol tersebut, Laudrup juga pernah didekati oleh rival abadi Barca, Real Madrid.

"Real Madrid pernah mendekati Laudrup beberapa kali, tepatnya pada musim panas 2007, juga musim panas 2010 dan tahun ini. Namun akhirnya, Madrid lebih memilih Carlo Ancelotti yang lebih berpengalaman," ujar Niels.

Dalam buku tersebut, Niels juga menulis bahwa filosofi sepak bola yang dianut Laudrup didapat dari pengalamannya sebagai pemain.

"Dia menginginkan pemain merasa senang bermain dengan memberikan mereka kebebasan. Dengan itu, hasil akan mengikuti. Kebahagianmu sebagai pesepakbola datang bersama hasil dan itulah yang diterapkannya di dalam latihan," jelas Niels.

Lebih lanjut, kata Niels, Laudrup juga tetap bahagia di klubnya saat ini, Swansea City, di kala banyak klub besar menginginkan jasanya. Namun Niels tak menampik adanya kemungkinan Laudrup meninggalkan klub asal Wales yang bermain di Liga Inggris tersebut.

"Dia menemukan tim di mana dia memiliki dukungan dari dewan klub dan memiliki wewenang untuk kebijakan transfer. Baru di Swansea untuk musim ini dan berikutnya, tetapi Anda mungkin tak tahu apakah dia akan keluar akhir musim ini. Sekarang kita hanya bisa menebak tentang itu," imbuh Niels.

Karier kepelatihan Laudrup dimulai pada tahun 2002 saat menukangi Brondby, klub Liga Denmark yang merupakan negara asal Laudrup. Tahun 2007, dia hijrah ke Spanyol untuk menukangi Getafe, setahun kemudian pindah ke Rusia menangani Spartak Moscow. Pada musim 2010/2011, dia kembali ke Spanyol untuk menukangi Mallorca.

Dan pada tahun 2012, dia hijrah ke Swansea untuk menggantikan posisi Brendan Rodgers yang pindah ke Liverpool.

Selama karier kepelatihannya, Laudrup telah memenangi empat gelar bersama Brondby, yaitu juara Liga Denmark musim 2004/2005, juara Piala Denmark musim 2002/2003 dan 2004/2005, dan Piala Super Denmark musim 2002.

Sementara di luar Denmark, dia memenangi Piala Liga Inggris (Capital One) bersama Swansea musim 2012/2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com