Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Asing EPL Harus Dibatasi

Kompas.com - 13/08/2013, 18:42 WIB
Ferril Dennys

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Mantan pemain Mancester United, Gray Neville, mendukung wacana kuota pemain asing di Premier League. Dengan adanya kuota pemain asing, Neville mengaku yakin, aturan tersebut bisa berdampak positif bagi tim nasional yang saat ini kering prestasi.

"Pekan lalu, saya melihat daftar pemain ke Premier League. Saya suka membacanya. Namun sejujurnya, saya tidak pernah mendengar sekitar 50-60 persen pemain-pemain tersebut," jelas Neville.

Premier League memang "surga" bagi pemain asing. Sekitar 55,1 persen pemain asing bermain di Inggris. Angka tersebut jelas terlampau besar. Di La Liga, misalnya, pemain asing yang berkompetisi di kompetisi bergengsi Spanyol tersebut hanya sekitar 35,3 persen.

Hal ini memberikan efek positif bagi tim nasional Spanyol. Pasalnya, sekitar 25 persen dari La Furia Roja merupakan hasil produksi klub. Sementara di Premier League turun menjadi 17,5 persen sehingga Inggris lama tak berprestasi. Terakhir, Inggris mengecap juara saat tampil sebagai kampiun di Piala Dunia 1966.

Neville berpendapat, Inggris telah memasuki titik kritis sehingga perlu ada perubahan. "Kami perlu melindungi Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, dan Irlandia dengan memberikan lebih banyak kesempatan bagi negera-negara tersebut. Sudah lama, Inggris tidak memenangkan trofi atau bahkan mencapai babak semifinal di kompetisi besar. Ini problem bagi kami," tutur Neville.

"Ini juga sebuah masalah bagi Premier League yang tampaknya di belakang Liga Jerman dan Spanyol. Saya melihat, klub Inggris, FA, dan Premier League harus satu. Kami semua ingin sebuah kesuksesan dengan memproduksi lebih banyak pemain domestik. Bukan hanya di Inggris. Lihat apa yang terjadi di sepak bola Skotlandia. Lihat di Irlandia. Roy Keane, Niall Quinn, Steve Staunton, Paul McGrath, dan Kevin Moran selalu bermain di tanah Inggris dan Premier League."

"Kita perlu bersama-sama dan kembali kepada sebuah poin di mana ada sebuah sistem kuota. Saya sadar, Anda tidak bisa mengimplementasikan ini karena aturan Eropa. Namun di mana ada kemauan di situ ada jalan," beber Neville.

Neville sendiri merupakan pemain binaan Manchester United. Dia bersama saudaranya Phil Neville, Nicky Butt, Ryan Giggs, dan Paul Scholes atau yang terkenal dengan class of 1999 meraih gelar-gelar bergengsi bersama Setan Merah.

"Ketika saya bermain di pertengahan era 1990, ada aturan di mana pemain asing yang membela sebuah klub dibatasi saat bermain di kompetisi Eropa. Kami diuntungkan dari kebijakan itu. Sebagai pemain muda Inggris, kami mendapatkan kesempatan. Kita perlu ada aturan semacam itu di mana tiga atau empat pemain domestik bermain pada setiap pertandingan," ulasnya.

FA sebetulnya sudah memberlakukan aturan homegrown atau pemain binaan. Setiap klub wajib memasukkan delapan pemain binaan dari 25 pemain. Namun, langkah ini dipandang tak membatasi pemain asing.

Soalnya, definisi homegrown adalah bermain tiga tahun di sepak bola Inggris sebelum si pemain mencapai 21 tahun. Contohnya, Cesc Fabregas. Ketika dia pindah dari Barcelona ke Arsenal pada usia 15 tahun. Dia terhitung sebagai pemain binaan Arsenal dan bukan pemain asing. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dolar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dolar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com