Menarik untuk menyaksikan bagaimana kiprah dua klub yang telah menarik perhatian media selama musim panas ini, yakni AS Monaco dan sang juara bertahan, Paris Saint-Germain. Pasalnya, mereka telah menjelma menjadi raksasa Eropa, menyusul gelontoran dana fantastis untuk memperkuat skuadnya.
Memang harus diakui, Ligue 1 hampir "tak bergema" karena tertutup oleh kebesaran Premier League, La Liga, Serie-A dan Bundesliga. Tetapi kini, mereka berhasil mengalihkan perhatian publik setelah sukses mendatangkan sejumlah pemain bintang.
Lihat saja apa yang dilakukan PSG pada awal musim lalu. Mereka menggaet striker Swedia Zlatan Ibrahimovic, yang kemudian menjadi top scorer Ligue 1, serta menjadi sosok penting dalam usaha mereka merebut gelar Ligue 1. Pada musim ini, PSG kembali mendatangkan pemain top Edinson Cavani, dengan harga lebih dari Rp 800 miliar.
Monaco pun menambah seru persaingan di Ligue 1. Setelah memastikan diri promosi, klub kaya ini melakukan sejumlah pembelian dan telah menghabiskan dana 127 juta poundsterling atau setara sekitar Rp 1,65 triliun selama musim panas ini, untuk membangun kekuatan yang bisa menyaingi PSG.
Meskipun demikian, PSG masih menjadi favorit utama untuk kembali merajai Perancis. Meskipun telah kehilangan sang pelatih, Carlo Ancelotti, yang memutuskan pindah ke Real Madrid, serta mundurnya direktur olahraga Leonardo setelah diskors 14 bulan karena mendorong wasit, PSG berhasil menggaet mantan pelatih Bordeaux, Laurent Blanc.
"Laurent Blanc adalah pilihan terbaik bagi kami. Ia merupakan salah satu prioritas kami," kata presiden PSG yang berasal dari Qatar, Nasser Al-Khelaifi, saat mencoba meyakinkan beberapa orang dalam proses pencarian.
Bagaimanapun, sebelumnya Blanc sudah pernah menjuarai Ligue 1 bersama dengan Bordeaux pada 2009, sehingga ia sudah memiliki pengalaman untuk mengeluarkan potensi terbaik di tim. Apalagi, saat ini kekuatan PSG kian menakutkan dengan hadirnya sejumlah pemain hebat di musim panas ini, yakni Lucas Digne, Marquinhos, dan Cavani, yang total menghabiskan dana belanja sebesar 114 juta euro.
Bintang Uruguay Cavani, yang merupakan pencetak gol terbanyak Serie-A musim lalu bersama Napoli, dibeli dengan harag 64 juta euro (sekitar Rp 875,512 miliar). Jumlah tersebut mematahkan rekor transfer Perancis yang beberapa pekan sebelumnya dipegang mantan striker Atletico Madrid, Radamel Falcao, yang dibeli Monaco dengan harga 60 juta euro.
Kehadiran Cavani dan Ibrahimovic di sektor serangan dikombinasikan dengan Thiago Silva di lini belakang membuat PSG tetap difavoritkan untuk mempertahankan gelar, namun Monaco diperkirakan dapat memaksa klub Paris itu berjuang keras.
Monaco kembali ke strata sepak bola tertinggi Perancis sebagai juara Ligue 2, dan dukungan miliarder Rusia Dimitri Rybolovlev membuat mereka menghabiskan hampir 150 juta euro untuk mendapatkan pemain-pemain seperti Falcao, dua pemain Porto James Rodriguez dan Joao Moutinho, Eric Abidal,dan Jeremy Toulalan. Falcao memikul harapan besar, setelah ia mencetak lebih dari 50 gol di Liga Spanyol dalam dua musim terakhir bersama Atletico.
"Bersama Falcao, kami akan memulai setiap pertandingan dengan keunggulan satu gol," kata pelatih Monaco Claudio Raniero.
Itu mungkin terasa sedikit berlebihan, dan klub kerajaan itu harus memulai musim baru dengan pengurangan dua nilai setelah serangkaian insiden pada akhir pertandingan musim lalu.
Kombinasi anggaran biaya PSG dan Monaco bernilai hampir dua-pertiga dari kombinasi biaya klub-klub anggota Ligue 1 lainnya, dan celah keuangan yang besar itu berarti sulit untuk melihat klub lain dapat bersaing merebut gelar, meski demikian Marseille dapat menjadi tim yang berbahaya.
Marseille kembali ke Liga Champions dan telah berinvestasi dengan cerdas pada musim panas ini, dengan mendatangkan pemain sayap Dimitri Payet, yang tampil begitu mengagumkan untuk Lille pada musim lalu, sebagai rekrutan utama mereka.