Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Menang, Australia Waspadai Kekuatan Irak

Kompas.com - 18/06/2013, 03:16 WIB

Sydney, Senin - Australia berusaha bersikap tenang untuk menghadapi laga penentuan kualifikasi Piala Dunia Brasil 2014 melawan Irak, Selasa (18/6), di Stadion ANZ, Sydney, Australia. Jika bisa memenangi laga itu, ”The Socceroos” lolos ke Brasil.

”Atmosfer sangat tenang dalam arti yang positif. Manajer dan para pemain senior telah memastikan tidak seorang pun berbicara mengenai menarikan samba. Belum ada yang di Brasil. Kami membutuhkan satu pertandingan, satu kemenangan. Baru kemudian kami bisa mulai berpikir mengenai mimpi yang jadi kenyataan,” kata kapten tim Australia, Lucas Neill.

Australia, yang berada di Grup B Asia, saat ini menempati posisi kedua di bawah Jepang yang sudah mendapatkan tiket ke Brasil. Australia hanya berselisih satu poin dengan Oman yang menempati posisi ketiga. Karena itu, hasil seri, apalagi kalah, bisa membuat Australia gagal ke Brasil, terutama jika Oman memenangi laga melawan Jordania.

Pelatih Australia Holger Osieck akan mempertahankan komposisi pemain utama yang sama saat menahan seri Jepang, 4 Juni lalu, dan kemudian mengalahkan Jordania 4-0 di Melbourne, pekan lalu. ”Kami tahu situasi sesungguhnya, kami sudah dekat untuk menuntaskan perjuangan kualifikasi kami,” ujar Osieck.

Bagi Irak yang sudah pasti tersingkir dari putaran final Piala Dunia dan kehilangan dua pemain seniornya, pertandingan melawan Australia itu tidak bermakna banyak. Karena itu, Australia diperkirakan akan bisa memenangi laga dengan mudah.

Meski demikian, Neill memperingatkan, selama 17 tahun karier profesionalnya, dia telah belajar untuk tidak menganggap enteng setiap pertandingan. ”Kami akan memainkan permainan kami dalam pertandingan itu, bukan karena kebetulan. Anda tidak bisa memikirkan mengenai imbalannya apa, terserah kepada kami untuk mendapatkan imbalan itu,” katanya.

Osieck belum mengumumkan siapa saja pemain yang akan turunkan, tetapi kondisi tim Australia saat ini dalam keadaan baik, dengan semua pemain dalam kondisi bugar.

”Saya yakin bahwa kami akan mempunyai sebuah pertandingan yang baik, besok (hari ini), karena semua orang fokus 100 persen. Kami memiliki penonton yang hebat. Kami bermain di kandang dan itu banyak nilai positifnya, memberikan motivasi positif,” kata Osieck.

Motivasi kuat

Harapan Irak memang telah hilang setelah kalah 0-1 dari Jepang di Doha, pekan lalu. Pasca-pertandingan itu, penyerang Younis Mahmoud dan kapten tim juara Asia yang juga pengatur permainan sangat berpengalaman, Nashat Akram, memutuskan untuk pensiun.

Pelatih Irak Vladimir Petkovic tidak punya pilihan lain selain menurunkan pemain-pemain muda. Meski demikian, penjaga gawang Noor Sabri yang terbilang senior mengungkapkan, situasi politik di Irak memberikan motivasi kuat kepada tim untuk berjuang maksimal.

”Terlepas dari apa yang terjadi pekan lalu, kami bermotivasi untuk melakukan yang terbaik bagi negeri kami. Sebagaimana Anda tahu, kami mendapatkan banyak tekanan dari para pendukung. Ini salah satu hal yang membuat kami bahagia,” kata Noor, yang juga anggota tim Irak yang memenangi Piala Asia 2007.

”Kami harus selalu memikirkan mereka, baik untuk pertandingan persahabatan maupun kualifikasi,” ujar Noor.

Kekuatan tim Irak yang saat ini tidak diketahui, disampaikan Neill, menambah alasan mengapa Australia harus waspada saat menghadapi Irak.

”Tidak ada pertandingan yang mudah. Sepak bola pada tingkatan mana pun membutuhkan penghormatan. Hanya karena Anda tidak mengetahui sama sekali mengenai mereka, tidak berarti mereka tidak bagus,” kata kapten tim Australia itu.

Sebanyak 80.000 kursi penonton di Stadion Olimpiade Sydney habis terjual untuk laga Australia versus Irak itu. (AP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com