Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Akan Bertambah

Kompas.com - 29/05/2013, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah mengusulkan asumsi volume bahan bakar minyak bersubsidi 48 juta kiloliter dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan BBM bersubsidi yang bakal membengkak.

Usulan itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam rapat kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Selasa (28/5) malam, di Jakarta. Rapat dipimpin Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bathoegana.

Rapat kerja itu juga dihadiri Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Rudi Rubiandini serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan. Hingga pukul 22.30, belum disepakati besaran asumsi kuota dan besaran di bidang minyak dan gas bumi (migas) lainnya.

Jero Wacik menjelaskan, penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan BBM yang terus meningkat. Pertimbangannya, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,2 persen dengan penjualan mobil 1,1 juta unit dan sepeda motor 7,1 juta unit.

”Apalagi perbedaan harga (dengan Pertamax) pada Januari-April 2013 Rp 5.400 per liter sehingga mayoritas kendaraan pribadi masih memakai Premium,” ujarnya.

Pemerintah mengajukan tambahan alpha (margin dan biaya distribusi) BBM bersubsidi 2013 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 (RAPBN-P 2013) Rp 50 per liter dibandingkan alpha dalam APBN 2013 yang sebesar Rp 642,64 per liter.

Penambahan alpha itu terdiri dari komponen margin lembaga penyalur Rp 30 per liter dan biaya operasi penyediaan BBM Rp 20 per liter.

Alasan pemerintah mengusulkan kenaikan alpha BBM bersubsidi antara lain, besaran biaya pokok produksi kilang saat ini sekitar 105 persen dari Mids Oil Platts Singapore (MOPS), masih jauh dari penggantian pemerintah yang hanya sekitar 101 persen dari MOPS. Dengan kondisi kekurangan alpha 4 persen MOPS atau sekitar Rp 400 per liter, maka penambahan alpha untuk produk BBM yang berasal dari kilang dinilai perlu dilakukan.

Selain itu, kebutuhan alpha tambahan untuk produk premium dari kilang 2 persen atau setara dengan Rp 200 per liter di atas MOPS, dan perkiraan kebutuhan tambahan alpha untuk produk minyak solar dari kilang sekitar 4 persen, setara Rp 400 per liter di atas MOPS. Kebutuhan alpha tambahan itu juga untuk memenuhi permintaan para agen penyalur karena sejak 2008 tidak ada kenaikan besaran alpha BBM.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Isma Yatun, mempertanyakan usulan pemerintah terkait kenaikan alpha BBM. Badan penyalur BBM bersubsidi sebenarnya tetap meraup laba selama omzetnya besar dan komoditas yang dijual tersedia.

Dalam rapat kerja itu pemerintah mengajukan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) 108 dollar AS per barrel atau naik 8 dollar AS per barrel dibandingkan asumsi ICP dalam APBN 2013 yang sebesar 100 dollar AS per barrel. Dalam enam bulan terakhir ini, ICP berfluktuasi dan sempat menyentuh angka 114,86 dollar AS per barrel. Adapun ICP rata-rata Januari-April 2013 sebesar 108,39 dollar AS per barrel.

Pemerintah juga mengajukan asumsi produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi diturunkan dari 2,26 juta barrel setara minyak menjadi 2,08 juta barrel setara minyak per hari.(EVY/LKT/ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Hasil Atalanta Vs Bayer Leverkusen 3-0, La Dea Juara Liga Europa!

Hasil Atalanta Vs Bayer Leverkusen 3-0, La Dea Juara Liga Europa!

Liga Lain
Habis Degradasi, Vincent Kompany Menuju Bayern Muenchen

Habis Degradasi, Vincent Kompany Menuju Bayern Muenchen

Bundesliga
Link Live Streaming Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kickoff 02.00 WIB

Liga Lain
Aroma Duel Meksiko Vs Brasil Jelang Final Championship Series Liga 1

Aroma Duel Meksiko Vs Brasil Jelang Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Kesan Pemain Timnas Putri Indonesia Dilatih Satoru Mochizuki: Kelas Dunia…

Kesan Pemain Timnas Putri Indonesia Dilatih Satoru Mochizuki: Kelas Dunia…

Timnas Indonesia
Timnas Putri Indonesia Vs Singapura, Satoru Mochizuki Buta Kekuatan Lawan

Timnas Putri Indonesia Vs Singapura, Satoru Mochizuki Buta Kekuatan Lawan

Timnas Indonesia
Inter Milan Resmi Ganti Pemilik Setelah Suning Gagal Lunasi Pinjaman

Inter Milan Resmi Ganti Pemilik Setelah Suning Gagal Lunasi Pinjaman

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com