Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magdalena, Nazi, dan Pertaruhan Bayern di Eropa

Kompas.com - 25/05/2013, 08:11 WIB

Namun, Guardiola lebih memilih Bayern, yang jelas, secara finansial lebih stabil dibanding dua klub di atas. Melihat keseriusan Bayern mengeluarkan dana besar untuk merekrut Javi Martinez atau "membajak" Mario Goetze dari Dortmund, menunjukkan bahwa Bayern serius untuk mempersiapkan rezim baru "Barcelona" bersama Guardiola di Allianz Arena.

Belum lagi, jika menelisik konsistensi Bayern sepanjang musim ini di Bundesliga ataupun Eropa. Di dalam negeri, Bayern mampu mengangkat trofi dengan keunggulan 25 angka atas Dortmund. Selain itu, mereka juga sukses mencetak rekor baru yaitu perolehan 91 poin pada klasemen akhir dengan produktivitas gol plus-80! Secara total, dari 34 laga, Bayern mengoleksi clean sheet 21 pertandingan.

Sedangkan, untuk rekor pertemuan Bayern dengan Dortmund sepanjang musim ini, kedua kubu bertemu empat kali. Di Bundesliga, Bayern dan Dortmund dua kali berbagi angka. Namun, sisanya, Bayern berhasil membuat rivalnya itu gigit jari karena mampu mencuri gelar Piala Super Jerman (menang 2-1) dan DFB-Pokal (menang 1-0) dari tangan Die Borussen.

Setali tiga uang, pada perhelatan Liga Champions, Bayern masih menunjukkan konsistensinya. Lihat saja bagaimana skuad asuhan Jupp Henyckes tersebut menghancurkan Barcelona di semifinal dengan agregat 7-0 setelah sebelumnya juga mereka memberikan mimpi buruk bagi Juventus di perempat final (agregat 4-0).

Hasil Akhir
Memang, sepak bola bukanlah rumus fisika. Ribuan pertandingan besar maupun kecil pernah menjadi bukti tuah kehebatan olahraga tertua di dunia tersebut. Tidak ada yang bisa diprediksi hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan oleh wasit di tengah lapangan. Pemikiran seperti itu pun ada dalam benak beberapa pengurus Bayern.

"Kami hanya bisa menjawab (peluang juara Bayern) setelah pertandingan final berakhir. Kami belum memenangkan apa-apa," kata Direktur Olahraga Bayern, Matthias Sammer.

Apalagi, Bayern tentunya akan dibayang-bayangi oleh kalimat kegagalan ketika menghadapi Inter Milan pada final 2010 dan Chelsea (2012). Bahkan, Bayern juga pernah merasakan sakitnya kehilangan gelar yang sudah berada di depan mata hanya dalam kurun waktu dua menit saat menghadapi MU pada final 1999.

"Kami seringkali bermain sangat baik, tetapi kami tidak cukup waspada hingga detik-detik akhir pertandingan," ungkap Sammer.

Sejatinya, Bayern memang belum pernah tertawa di podium kemenangan Liga Champions sejak 12 tahun silam, setelah terakhir mengalahkan Valencia di final 2001 di Milan, Italia. Tapi, bisa dikatakan, Bayern saat ini tengah mencari cara untuk menyelamatkan kebesaran sejarah dan nama besar mereka di dunia, sama dengan tujuan Magdalena ketika "mengalahkan" Goering untuk menyelamatkan sejarah kebesaran nama sang suami tercinta dan klubnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

    Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

    Badminton
    Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

    Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

    Timnas Indonesia
    Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

    Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

    Liga Indonesia
    Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

    Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

    Badminton
    Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

    Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

    Liga Indonesia
    Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

    Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

    Timnas Indonesia
    Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

    Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

    Timnas Indonesia
    VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

    VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

    Liga Indonesia
    Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

    Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

    Liga Indonesia
    Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

    Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

    Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

    Timnas Indonesia
    Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

    Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

    Liga Indonesia
    4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

    4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

    Liga Indonesia
    Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

    Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

    Liga Italia
    Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

    Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

    Liga Champions
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com