Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klopp dan Kisah Kesuksesan Dortmund

Kompas.com - 21/05/2013, 17:18 WIB

DORTMUND, KOMPAS.com — Tidak diragukan lagi, sosok terpenting dalam kesuksesan Borussia Dortmund di Liga Champions musim ini adalah pelatih Juergen Klopp. Bergabung dengan "Die Borussen" sejak tahun 2008, Klopp membawa Dortmund yang kala itu masih memulihkan diri dari ancaman kebangkrutan bangkit di Bundesliga dan meraih dua gelar juara dua musim berturut-turut, ditambah dengan gelar DFB Pokal musim lalu.

Lalu tahun ini, dengan menyandang status kuda hitam, Borussia Dortmund akan menghadapi rival senegaranya, Bayern Muenchen, untuk perebutan gelar Liga Champions di Wembley, London, Sabtu (25/5/2013) mendatang. Padahal, jika dibandingkan dengan peserta lain, seperti Bayern Muenchen, Real Madrid atau Barcelona, skuad yang dimiliki Klopp di Dortmund tidaklah mentereng.

Musim depan, kepiawaian Klopp dalam meracik strategi akan diuji setelah Dortmund dipastikan kehilangan bintang belia Mario Goetze. Pemain berusia 20 tahun ini akan menyeberang ke Bayern setelah juara Bundesliga tersebut membayar buy-out clause sebesar 37 juta euro yang tercantum dalam kontrak Goetze yang berdurasi hingga 2016. Selain itu, Dortmund pun belum mendapat kepastian apakah penyerang Robert Lewandowski akan tetap berada di Signal Iduna Park atau justru ikut hengkang.

"Saya tak tahu harus berkata apa," kata Klopp dalam wawancara dengan Guardian. "Bayern seperti tokoh penjahat dalam film James Bond," sebut Klopp.

"Saya mengerti mereka ingin kesuksesan seperti Barcelona dan hal itu wajar mengingat uang yang mereka punya. Tetapi hal tersebut tak selamanya jadi jaminan. Kami bukan supermarket, tetapi mereka menginginkan pemain kami karena mereka tahu kami tak punya yang sebanyak mereka.

"Kami tak bisa berbelanja pemain seperti Real dan Bayern tanpa memikirkan masalah pajak. Kami harus bekerja serius dan penuh pertimbangan. Kami punya sejumlah uang untuk membayar utang, tetapi akibatnya kami kehilangan Shinji Kagawa," jelas Klopp.

Shinji Kagawa merupakan sosok instrumental dalam kesuksesan Dortmund meraih gelar Bundesliga 2010/11 dan 2011/12 serta DFB Pokal. Namun, di awal musim ini Klopp harus kehilangan Kagawa yang hengkang ke Manchester United. Klopp juga masih merasa sedikit ganjalan, terutama saat melihat kiprah Kagawa bersama "Red Devils".

"Kagawa adalah salah satu pemain terbaik dunia dan ia hanya bermain 20 menit untuk MU  di sisi kiri. Saya sedih sekali melihatnya, sungguh. Saya nyaris menangis. Peran terbaik Shinji adalah di tengah. Ia adalah gelandang serang dengan naluri gol terbaik yang pernah saya lihat," jelas Klopp.

Secara tersirat, Klopp bahkan menyatakan penyesalannya mengenai mantan pemainnya yang pergi dari Dortmund lalu tak menemui hasil yang diharapkan. Sebelum Kagawa, Klopp pernah kehilangan Nuri Sahin yang hengkang ke Madrid dan Liverpool sebelum memutuskan kembali ke Dortmund setelah tak sukses di dua klub tersebut.

 "Namun, untuk sebagian besar orang Jepang, bermain untuk MU lebih baik daripada di Dortmund. Saat Shinji pergi kami menangis berpelukan selama 20 menit. Setahun sebelumnya, Nuri Sahin yang pergi karena Real Madrid adalah klub terbesar di dunia. Padahal, jika para pemain cukup sabar, kami bisa mengembangkan tim ini menjadi salah satu tim terbaik di dunia," tutur Klopp.

Perihal keputusan Goetze untuk pindah ke Bayern dan dilatih oleh Pep Guardiola musim depan disikapi Klopp dengan cukup filosofis.

"Sangat wajar jika seseorang ingin menempuh jalan berbeda. Di usia 18 saya ingin melihat seluruh dunia, tetapi saya hanya menetap di Mainz, lalu di Dortmund. Tak masalah jika kita ingin pergi ke tempat-tempat berbeda," jelas Klopp.

Namun, ia pun tak menampik betapa terguncang dirinya saat mendengar kabar transfer Goetze. Klopp mengetahui kabar ini satu hari setelah Dortmund menang dramatis dari Malaga di babak perempat final Liga Champions.

"Rasanya seperti terkena serangan jantung. Di pemusatan latihan, Manajer Michael Zorc berjalan seolah-olah ingin mengabarkan kematian seseorang. Ia lalu berkata kepada saya, 'Kita harus bicara. Sepertinya ada kemungkinan...'" Kata-kata Klopp terhenti sejenak.

"Michael bertanya apa saya ingin membicarakan soal itu, dan saya menolak. Saya bahkan sampai membatalkan rencana makan malam dengan istri dan kawan saya. Pihak klub menelepon mengajak saya berdiskusi dan saya pun menolak karena saya ingin sendiri," kata Klopp.

Tak hanya Klopp, para pemain pun terpengaruh oleh berita itu, seperti Mats Hummels yang mengaku sulit tidur setelah mendengar rekan belianya tersebut akan hengkang ke Bayern. Hal ini pun diakui oleh Klopp.

"Saya menelepon enam sampai tujuh pemain yang saya tahu sangat sedih. Mereka mengira bahwa klub ini tak cukup baik  dan mereka ingin memenangkan Liga Champions bersama Mario. Itu yang menyakitkan bagi mereka. Tapi Bayern memberi tahu Mario bahwa ia harus pindah sekarang atau tidak sama sekali.

"Saya sudah mengatakan kepada Mario bahwa Bayern akan kembali menawarnya musim depan dan musim depannya lagi. Tetapi Mario baru berusia 20 dan berpikir bahwa ia harus pergi. Saya tahu akan sulit menemukan pemain seperti Goetze, tapi tahun depan, kami akan bermain dengan cara berbeda. Ini hanya soal waktu," jelas Klopp.

Salah satu kelebihan Klopp dalam melatih adalah kemampuannya terhubung secara emosional dengan para pemain. Sebagai contoh, ia memuji Lionel Messi sebagai pemain yang luar biasa, dan menjadikan Messi serta Barcelona untuk ditiru oleh para pemainnya. Bukan dari segi permainan, melainkan semangat yang ditunjukkan Blaugrana. Klopp tidak menunjukkan video permainan Barcelona, tetapi foto-foto Messi dan kawan-kawan merayakan tiap gol.

"Mereka merayakan gol seolah-olah itu gol pertama yang mereka buat. Itu contoh yang sempurna untuk tim saya. Saya tak menggunakan video karena saya tak ingin meniru gaya bermain Barcelona. Tapi lihatlah cara mereka merayakan gol kesekian mereka, seolah-olah mereka tak pernah mencetak gol sebelumnya. Perasaan seperti itulah yang harus dimiliki sampai mati," kata Klopp.

Jelang pertandingan terpenting Dortmund musim ini, Klopp tahu bahwa perjalanan mereka di Liga Champions layaknya cerita dongeng. Namun ia juga mengingatkan kembali bahwa mereka bisa mengangkangi Bayern tiga kali selama dua musim. Klopp pun memastikan Dortmund siap memenangkan Liga Champions. Meski sadar bahwa Bayern lebih difavoritkan, Klopp meminta para fans netral untuk mendukung Dortmund.

"Kami adalah klub dan bukan perusahaan," kata Klopp. "Tetapi itu tergantung dari para fans netral. Jika mereka ingin mendengarkan cerita mengenai Bayern, serta bagaimana mereka telah menang sejak tahun 1970, mereka bisa mendukung Bayern. Tapi jika fans menginginkan kisah baru, kisah yang istimewa, mereka harus mendukung Dortmund. Dalam momen terbaik sepak bola saat ini, sebaiknya mereka mendukung kami," kata Klopp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Timnas Indonesia
    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

    Liga Indonesia
    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Liga Spanyol
    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Badminton
    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Badminton
    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Badminton
    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Liga Indonesia
    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Badminton
    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Badminton
    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Liga Indonesia
    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Badminton
    Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

    Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

    Timnas Indonesia
    Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

    Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com