London, Kamis
Chelsea yang menang meyakinkan 3-1 pada laga putaran kedua semifinal melawan Basel, Kamis (2/5), akan menjadi tim pertama yang sekaligus memegang dua trofi kejuaraan Eropa, yaitu Liga Champions dan Liga Europa, jika bisa mengalahkan Benfica di final. ”The Blues” ke final setelah unggul agregat 5-2.
Sementara bagi Benfica, yang melaju ke final setelah menyingkirkan Fenerbahce dengan agregat 3-2, kemenangan di partai final akan menjadi sejarah bagi klub Portugal itu. Pasalnya, sudah lebih dari 50 tahun Benfica tak pernah memenangi kejuaraan Eropa. Terakhir kali Benfica merasakan kebahagiaan menjadi juara adalah saat kejuaraan Eropa tahun 1962.
Chelsea, juara Liga Champions 2012, tertinggal dulu 0-1 pada laga Kamis setelah Mohamed Salah memanfaatkan umpan terobosan ke jantung pertahanan Chelsea dan kemudian menggetarkan gawang yang dijaga Peter Cech pada menit ke-45.
Akan tetapi, pada babak kedua, para pemain Chelsea semakin kuat menekan lawannya dan hasilnya adalah tiga gol pada paruh kedua ini. Gol pertama dicetak Fernando Torres pada menit ke-50 setelah memanfaatkan bola liar tendangan keras Frank Lampard yang diblok kiper Basel, Yann Sommer.
Gol kedua Chelsea dicetak
Unggul 2-1 tidak menghentikan semangat tim asuhan Rafael Benitez itu untuk terus menggempur pertahanan Basel. Hasilnya, gol ketiga dicetak David Luiz, dengan tendangan melengkungnya yang luar biasa pada menit ke-59 setelah mendapatkan bola dari Lampard.
”Kami tidak memiliki banyak waktu karena harus bermain dua laga setiap minggu. Namun, kami melakukannya dengan baik dan mudah-mudahan kami bisa menjadi lebih baik lagi,” kata Manajer Chelsea Rafael Benitez.
Mengenai partai final melawan Benfica, Benitez menjelaskan, Chelsea harus mewaspadai klub Portugal tersebut. ”Pertandingan akan ketat karena Benfica adalah tim yang sangat tangguh. Namun, kami sudah berada di sana. Dengan komitmen dan kualitas
Sementara Benfica, yang kalah 0-1 pada putaran pertama, pada laga di kandang, Kamis, tampil lebih garang. Benfica langsung unggul pada menit kesembilan melalui Nicolas Gaitan.
Namun, Fenerbahce, klub dari Turki, kemudian menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Dirk Kuyt pada menit ke-23 setelah tangan Ezequiel Garay menyentuh bola di kotak penalti.
Penyerang Oscar Cardozo-lah yang kemudian menjadi pahlawan Benfica dengan dua golnya pada menit ke-35 dan menit ke-66.
”Setelah Istanbul, kami tahu bahwa kami adalah tim yang lebih baik dalam semua hal. Mereka tidak banyak menyulitkan kami,” kata pelatih Benfica Jorge Jesus.