Jakarta, Kompas -
Sekretaris Jenderal PSSI Hadiyandra mengatakan, surat rekomendasi itu telah dikirimkan ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada Selasa (16/4). ”Surat itu menjawab surat dari Satlak Prima tentang pelatih tim nasional U-23,” katanya di Jakarta, kemarin. Satlak Prima adalah badan yang mengoordinasi pelatnas semua cabang olahraga.
Hadiyandra menjelaskan, sebenarnya rekomendasi itu baru akan dikeluarkan setelah rapat Badan Tim Nasional pada 18 April mendatang. Namun, karena penetapan pelatih dianggap mendesak, PSSI memutuskan untuk mengeluarkan rekomendasi lebih cepat. ”Tujuannya, supaya Satlak Prima bisa segera mengeluarkan surat keputusan pelatnas dan tim nasional U-23 bisa segera melakukan persiapan,” ujar Hadiyandra.
Dia menambahkan, tentang status Aji Santoso sebagai pelatih tim nasional U-23 sebelumnya, PSSI akan menyelesaikannya. ”Kontrak Aji dengan PSSI akan diputus. Untuk kontrak baru, Aji akan berhubungan dengan Satlak Prima,” katanya.
Ketua Satlak Prima Surya Dharma mengatakan, pihaknya sudah menerima surat rekomendasi itu. Setelah ini, kata Surya, Satlak Prima akan segera memproses surat keputusan pelatnas timnas sepak bola U-23.
”Surat Keputusan tim nasional U-23 diupayakan keluar pada
Sementara itu, Rahmad Darmawan mengatakan, ia sudah diberi tahu Satlak Prima terkait rekomendasi PSSI itu. ”Saya akan segera berkoordinasi dengan klub terkait hal ini. Rasanya klub tidak akan keberatan,” kata pelatih Arema Indonesia itu.
Pria yang akrab disapa RD ini menyatakan akan berbagi tugas dengan Aji Santoso dalam menyeleksi para pemain yang akan masuk timnas U-23. Aji akan mengamati dan menyeleksi para pemain di Liga Primer Indonesia (IPL), sedangkan RD akan menyeleksi pemain di Liga Super Indonesia (ISL).
”Ini dilakukan karena
Tentang pelatnas timnas U-23, RD mengatakan, jadwal kompetisi yang padat membuat pelatnas jangka panjang akan sulit dilakukan. Pasalnya, saat ini pemain berusia di bawah 23 tahun banyak menjadi tulang punggung klub, baik di ISL maupun IPL.
”Saat ini, sekitar 60 sampai 70 persen pemain di bawah usia 23 tahun menjadi andalan di klub. Karena itu, pelatnas jangka panjang pasti menuai resistensi dari klub,” ujar RD.
Untuk menyiasati itu, RD berencana membuat pelatnas bertahap. ”Jadi, mungkin dalam sebulan kita akan minta waktu seminggu ke klub untuk pelatnas. Nanti pelatnas yang terpusatnya baru digelar setelah kompetisi selesai,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mewujudkan ide itu, perlu koordinasi dengan operator liga. ”Saya akan segera koordinasi dengan operator liga tentang hal ini,” katanya.