Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukuman Keras bagi Pelaku Kasus Rasial

Kompas.com - 11/04/2013, 04:08 WIB

London, Rabu - Asosiasi Sepak Bola Eropa menyiapkan sanksi lebih keras bagi mereka yang terlibat dalam penghinaan rasial di arena pertandingan. Sanksi itu dijatuhkan kepada pemain dan penonton, Bahkan, stadion pertandingan tempat terjadinya penghinaan rasial.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Gianni Infantino menegaskan, semua bentuk hukuman itu berlaku pada semua pertandingan dalam kompetisi di Eropa. Pesepak bola yang terbukti menyuarakan penghinaan bernada rasial kepada pemain lain atau siapa pun, misalnya, akan diganjar larangan berlaga di 10 pertandingan.

”Kami harus menjatuhkan sanksi yang punya efek jera. Larangan tanding di 10 laga itu minimum,” kata Infantino di London, Rabu (10/4). Tidak cuma pemain, wasit yang terbukti menyokong penghinaan akan dilarang memimpin pertandingan.

Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah kasus penghinaan rasial di arena bergengsi memang mewarnai lapangan sepak bola Eropa. UEFA pun segera bergerak menghukum pelaku.

Pemain Chelsea John Terry, misalnya, dilarang bermain di empat pertandingan. Adapun pemain Liverpool Luis Suarez tidak boleh bermain di delapan laga.

Perlawanan atas perilaku durjana itu bukan tidak ada. Bintang AC Milan Kevin-Prince Boateng, sebagai contoh, memimpin rekan setimnya meninggalkan arena dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan klub papan bawah Pro Patria, Januari silam.

Pasalnya, sekelompok penonton menghina pemain berkulit hitam. Infantino mendukung sikap Boateng, tetapi berharap reaksi seperti itu tak lagi perlu.

Dia menambahkan, stadion tempat terjadi penghinaan yang dilakukan penonton juga akan terkena getahnya. Stadion akan tertutup bagi satu kelompok fans sebagai hukuman atas terjadinya penghinaan untuk pertama kali.

Jika masih terjadi juga, pertandingan di stadion itu akan berlangsung secara tertutup murni. Jika di kemudian hari masih terjadi lagi kasus penghinaan, pengelola stadion akan didenda. ”Minimum 50.000 euro (sekitar Rp 634 juta),” ujar Infantino.(AFP/REUTERS/YNS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com