JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyoroti kinerja pengurus provinsi (pengprov) sebagai anggota PSSI. Di mata APPI, pengrov kerap abai menjalankan fungsinya, salah satunya dalam proses pembinaan sepak bola daerah. Hal tersebut disampaikan Manajer Umum APPI, Valentino Simanjuntak, terkait Kongres Luar Biasa (KLB) pada 17 Maret mendatang.
KLB akan menggagendakan empat hal, yakni penyatuan kompetisi, revisi statuta, pengembalian Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dipecat, dan peserta kongres adalah pemilih saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Juli 2011. Agenda itu sesuai Memorandum of Understanding (MoU) antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Maret 2012 Dalam KLB nanti, APPI juga berharap terciptanya federasi yang ideal.
"APPI berharap adanya satu organisasi PSSI yang saling mengakui dan diakui. Soal federasi yang ideal, APPI menilai, harus ada kejelasan mengenai fungsi pengurus provinsi. Jangan pas kongres mereka baru muncul. Sementara mereka tidak melakukan apa-apa dalam pembinaan. Perlu dipikirkan apa perlu adanya Pengrov," tutur Valentino kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2013).
Pengprov merupakan perwakilan PSSI di daerah. Mereka memiliki suara terbanyak dalam sebuah kongres karena saat ini terdapat 33 pengprov. Selain mempertanyakan fungsi pengprov, APPI juga berharap federasi tak diisi lagi oleh politikus.
"Tidak jadi masalah apa pun latar belakang mereka kalau bisa memegang sepak bola dengan benar. Bukan lagi dikaitkan dan terkait dengan hal-hal lain (politik). Namun, kelihatannya susah kalau di sini," ucap Valentino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.