MALANG, KOMPAS.com — Karena hanya memiliki izin berwisata di Indonesia, Amir Vaziri Yadallah, pemain asing Arema Indonesia yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL), positif dipulangkan ke negaranya, Iran, oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Malang, Jawa Timur. Secara otomatis Amir tak bisa memperkuat Arema IPL.
"Amir positif dideportasi hari ini ke negaranya di Iran. Dia tak bisa dikontrak Arema IPL karena dia ke Indonesia hanya izin berwisata, dan waktu tinggal di Indonesia sudah habis selama dua bulan lebih," ujar Kasi Pengawasan dan Penindakan Kanim Kelas I Malang, Romi Yulianto, Rabu (13/3/2013), kepada Kompas.com.
Menurut Romi, pemain berusia 33 tahun itu dipastikan dideportasi setelah melanggar ketentuan administrasi izin tinggal di Indonesia. "Dia akan pulang dari Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, menuju Bandara Soekarno-Hatta. Setelah itu, dia langsung pulang ke Iran," lanjut Romi.
Amir, kata Romi, telah melakukan penyalahgunaan izin tinggal. "Bayangkan saja, dia ke Indonesia hanya izin berwisata. Ternyata dia bermain bola di Arema. Kasus itu pertama kali terjadi di Malang," katanya.
Pelanggaran yang dilakukan Amir tak bisa ditoleransi. "(Amir) harus dipulangkan ke negaranya," Romi menegaskan.
Ia berharap, para agen pemain sepak bola asing di Indonesia mematuhi prosedur yang ada. Jangan malah membiarkan warga asing tinggal di Indonesia tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Ini patut disayangkan dan tak patut ditiru. Silakan, jika mau berwisata ke Indonesia. Jika ingin main bola, silakan urus kelengkapan tinggal dan harus bersikap profesional," kata Romi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.