Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyakan Kongres PSSI, APPI Soroti Tunggakan Gaji Pemain

Kompas.com - 19/02/2013, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak tidak yakin bahwa konflik sepak bola bisa terselesaikan dalam kongres PSSI pada 17 Maret 2013. Ia menilai ada persoalan lain yang harus diselesaikan lebih dulu oleh dua kubu yang berseteru, yakni tunggakan gaji pemain.

"Sudah berapa kali kongres, ya selalu begitu. Berulang kali tanpa hasil positif. Hasilnya sama saja dan ribut terus," kata Valentino Simanjuntak melalui BlackBerry Messenger kepada wartawan, Selasa (19/2/2013).

Sesuai amanat FIFA, PSSI diminta menggelar kongres yang mengagendakan penyatuan dua liga, revisi statuta PSSI, pengembalian empat pejabat Komite Eksekutif yang dipecat, termasuk La Nyalla, dan pelaksanaan kongres berdasarkan daftar peserta Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo pada Juli 2011 sesuai kesepakatan yang ditandatangani pada 7 Juni 2012. Ironisnya, masih banyak klub yang belum menyelesaikan tunggakan gaji kepada pemain jelang pelaksanaan kongres.

APPI masih menemukan sejumlah klub IPL yang belum menyelesaikan kewajibannya kepada pemain. Berdasarkan laporan yang diterima APPI dari pemain, klub-klub yang belum melunasi kewajibannya kepada pemain adalah Bontang FC (6,5-8 bulan), Persebaya Surabaya (1-4 bulan), Persema Malang (beberapa pemain belum menerima gaji selama 5-8 bulan), dan Perseman Manokwari (4 bulan). Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia Super League (ISL).

"Bagaimana soal tunggakan gaji pemain? Kami sudah sering kali bertemu dengan pemerintah, pihak-pihak terkait. Tapi, jawabannya selalu sama. Kami tunggu ketegasan FIFA dan Menpora. Kalau masalah tidak selesai, lebih baik penyelesaiannya diambil alih saja," ujar Valentino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com