Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Unik Kejuaraan Tertua di Dunia

Kompas.com - 16/02/2013, 18:53 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah pertemuan kecil di Kantor Olahragawan London pada 20 Juli 1871 menelurkan hasil yang sampai saat ini terkenal hingga penjuru dunia. Ya, Piala FA resmi dihelat pada tahun tersebut dan menjadikan ajang itu sebagai kompetisi sepak bola tertua di dunia.

Tidak seperti sekarang yang diikuti lebih dari 700 klub dari mulai profesional sampai amatir, pada awal mulanya, hanya 15 klub yang ambil bagian di kompetisi ini.

Jangan berharap menemukan klub-klub seperti Manchester United, Liverpool, atau Arsenal pada awal kejuaraan dihelat. Ke-15 klub tersebut adalah Wanderers, Harrow Chequers, Clapham Rovers, Upton Park, Crystal Palace, Hitchin, Maidenhead, Marlow, Royal Engineers, Reigate Priory, Barnes, Civil Service, Queens Park (Glasgow), Donington School (Spalding), dan Hampstead Heathens.

Selama delapan tahun sejak pertama kali digelar, klub-klub peserta Piala FA meningkat menjadi 50 klub. Hal itu yang memang diincar FA sebagai induk sepak bola di Inggris.

"Kejuaraan tersebut harus dihubungkan dengan asosiasi. Jadi, semua klub milik asosiasi akan diundang untuk ikut berpartisipasi dalam persaingan," jelas Sekretaris FA kala itu, Charles Alcock.

Piala FA bukan sekadar ajang pencari gengsi bagi sebuah klub sepak bola Inggris. Bagi Inggris, Piala FA adalah kebudayaan. Bahkan, bisa disejajarkan dengan Stonehenge, A Cup of Tea, atau Double Decker Bus, yang lebih terkenal di Inggris.

"Nominasi ini merupakan penghargaan luar biasa bagi kompetisi piala terbesar di dunia. Piala FA memiliki tempat yang unik dalam budaya olahraga Inggris. Hal ini secara konsisten menciptakan cerita hebat dalam olahraga. Kami sangat senang Piala FA dapat diakui dengan cara seperti ini," ucap mantan Ketua Eksekutif FA, Brian Barwick.

Penghargaan tersebut menjelaskan bagaimana Piala FA berkembang sejak abad ke-19 sampai era milineum ini. Konsistensi menjalankan kejuaraan membuahkan hasil yang akan selalu diingat sepanjang sejarah.

Cerita menarik dalam perkembangan Piala FA muncul dari trofinya sendiri. Sejak awal digelar sampai saat ini, telah dibuat empat trofi Piala FA.

Trofi pertama adalah karya dari Martin, Hall & Co. Terbuat dari perak dengan tinggi kurang dari 18 inci, hanya perlu biaya 20 pounds untuk membuatnya. Sosok pemain yang ada di bagian atas trofi dikenal dengan sebutan "Little Tin Idol".

Wanderers sebagai pemenang Piala FA pertama diberi kewenangan untuk menyimpan trofi tersebut. Namun, Wanderers menolak dari mengembalikan "Little Tin Idol" kepada FA. Setelah itu, FA memutuskan bahwa pemenang Piala FA hanya diperbolehkan memiliki trofi ajang tertua di dunia itu selama setahun, sampai kompetisi tahun berikutnya digelar.

Akan tetapi, nasib trofi tersebut berakhir tanpa jejak. Pemenang terakhir yang merasakan trofi itu adalah Aston Villa pada 1895. Lima bulan setelah juara, trofi tersebut hilang saat dipajang di Shillcock William, Birmingham. Sampai sekarang, trofi itu tak pernah lagi terlihat.

FA lantas membuat trofi kedua yang diraih pertama kali oleh Sheffield Wednesday pada 1896. Vaughton adalah pengrajin perak yang membuat trofi tersebut. Trofi ini pun diganti pada 1910 saat Newcastle United keluar sebagai juara. Trofi ini masih terpajang di National Football Museum, Preston, setelah dibeli David Gold dalam sebuah lelang pada 2005.

Trofi yang paling bertahan lama adalah karya Fattorini & Sons dari Bradford. Secara kebetulan, klub yang menjadi juara Piala FA dan berhak menggondol trofi itu adalah Bradford City pada 1911.

Dengan tinggi mencapai 19 inci, trofi itu memiliki berat sekitar 5 kilogram. Trofi ketiga ini dinilai lebih mengesankan ketimbang dua trofi pertama Piala FA. Tak ayal, trofi ini bertahan selama 80 tahun sebelum diputuskan membuat replika pada 1991.

Namun, trofi keempat yang dibuat oleh Toye, Kenning & Spencer, belum pernah digunakan sampai saat ini. Trofi ini merupakan replika dari karya Fattorini and Sons, namun sedikit lebih kecil. Trofi teranyar baru akan digunakan jika trofi ketiga hilang, rusak, atau hancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com