Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Financial Fair Play: Atur Pengeluaran Klub

Kompas.com - 14/02/2013, 20:05 WIB

NYON, KOMPAS.com - Pembelian klub yang dilakukan Roman Abramovich dan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, membuat Badan Sepak bola Eropa (UEFA) membuka mata lebar-lebar. Pasalnya, penguasaan klub Chelsea dan Manchester City itu diiringi oleh aksi menghambur-hamburkan uang.

Tak terbantahkan lagi jika sejak dimiliki Abramovich, Chelsea sudah menggelontorkan biaya puluhan triliun rupiah. Hal sama juga berlaku untuk Manchester City sejak dikuasai Sheikh Mansour.

Kejadian tersebut secara tak langsung mendorong UEFA menerapkan aturan Financial Fair Play (FFP) mulai musim 2011-12. Aturan ini berguna untuk menekan pengeluaran klub yang dianggap tak wajar dan bisa merusak sepak bola.

Chelsea dan City memang tak bisa sepenuhnya disalahkan atas diberlakukannya aturan ini. Banyak klub Eropa lain seperti Manchester United, Real Madrid, Barcelona, dan AC Milan, yang juga gagal mengatasi masalah utang klub dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi, melihat rekam jejak The Blues dan The Citizens sejak dimiliki pengusaha asing, aturan FFP layak untuk diberlakukan. Inti dari peraturan ini adalah klub diharuskan mengeluarkan dana sesuai pemasukan yang diterima. Hasrat para pemilik untuk “menyumbang” uang di klub bisa ditekan.

Bagai sebuah pepatah, Banyak jalan menuju Roma. Ya, terdapat banyak cara juga untuk "membersihkan tangan" para pemilik klub yang doyan menghambur-hamburkan uang.

Pada akhir 2009, Chelsea telah melunasi utangnya sebesar 340 juta pounds atau setara Rp 5,23 triliun. Asal tahu saja, jumlah pelunasan utang tersebut berasal dari dana pribadi taipan asal Rusia itu. The Blues sudah mencium penerapan FFP yang akan segera diberlakukan bagi klub-klub Eropa.

Hal serupanya juga pernah dilakukan City, namun dengan cara yang lebih halus. Pada Juli 2011, The Citizens mendapatkan dana berlimpah sebesar 400 juta pounds hasil kerja sama 10 tahun dengan perusahaan penerbangan Timur Tengah, Etihad Airways. Nilai kerja sama itu sekaligus menjadi rekor hak penjualan nama stadion terbesar di dunia olahraga.

Kejanggalan sedikit muncul dari kerja sama tersebut. Sebab, orang nomor satu di Etihad Airways adalah saudara tiri dari Sheikh Mansour, yaitu Hamed bin Zayed Al Nahyan. Kesepakatan tersebut jelas menimbulkan kecurigaan.

UEFA sendiri tak menutup mata. UEFA akan mengisolasi kemungkinan terjadi kecurangan soal penerapan FFP. "Tak boleh ada yang menyiasati peraturan FFP. Jika terjadi, maka itu merupakan pelanggaran," ujar Sekretaris Jenderal UEFA, Gianni Infantino.

Musim panas 2011, UEFA kembali mendapat "tantangan" dengan diakusisinya saham Paris Saint-Germain oleh Qatar Investment Authority (QIA). Selama dua tahun ini, PSG bertransformasi menjadi klub kaya raya dengan mendatangkan para pemain top berharga fantastis.

Sadar dengan adanya peraturan FFP, kubu Les Parisiens langsung buru-buru mengonfirmasi pengelolaan klub dalam jangka panjang. "Kami sedang bekerja untuk memastikan dalam 3-5 tahun mendatang bisa berada di puncak permainan, menghormati klub lain, serta menghormati peraturan FFP," jelas delegasi direktur PSG, Jean-Claude Blanc.

Blanc menambahkan, PSG berorientasi kepada laba dan tetap memenuhi aturan FFP. Meski, Blanc sendiri enggan memberikan rincian bagaimana PSG menjalankan proyek tersebut.

PSG, Chelsea, City, ataupun klub-klub Eropa lain, telah diperingatkan UEFA agar mematuhi aturan FFP. Jika tidak, maka klub-klub nakal bisa saja "ditendang" dari kompetisi Eropa dan itu bisa berimbas kepada pemasukan klub dari kompetisi Eropa.

Presiden UEFA, Michel Platini, telah memperingatkan pemilik untuk mengelola klubnya dengan benar. "Banyak pemilik yang menginvestasikan uang pribadi ke klub. Semakin banyak uang yang dimasukkan ke klub, maka semakin sulit juga mendapat keuntungan," tegas Platini.

Dengan demikian, klub mana yang bisa bertahan sampai aturan FFP resmi tak pandang bulu pada musim 2014-15?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Badminton
Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

Badminton
Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Timnas Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com