Milan, Minggu
”Saya rasa malam ini menunjukkan bahwa kami tak mati dan terkubur. Kami lepaskan frustrasi kami yang telah menggunung dan kami menyalurkannya di lapangan. Anda melihat Inter malam ini, kami sebuah tim, kami bermain sebagai Inter,” kata Pelatih Inter Andrea Stramaccioni.
Inter yang langsung menggebrak begitu pertandingan dimulai mengejutkan para pemain Chievo dengan gol kala laga baru memasuki menit kedua. Striker senior Antonio Cassano menjebol gawang Chievo dengan tendangan kerasnya setelah memanfaatkan bola muntahan dari kemelut di depan gawang Chievo.
Akan tetapi, keunggulan Inter itu tidak bertahan lama. Pada menit ke-21, Luca Rigoni yang berdiri bebas di depan gawang Inter, yang dijaga Samir Handanovic, dengan leluasa memanfaatkan umpan lambung ke depan gawang dengan menyundulnya masuk ke gawang Inter.
Kesuksesan Chievo menyamakan skor tak menyurutkan semangat tim asuhan Stramaccioni untuk terus menyerang. Pada menit ke-26, giliran Andrea Ranocchia membalas aksi Rigoni, dengan menyundul bola sepak pojok tanpa bisa ditepis kiper Chievo, Christian Puggioni.
Inter menuntaskan keunggulannya dengan serangan terkoordinasi baik, yang kemudian dituntaskan Diego Milito pada menit ke-50.
”Sangat mengejutkan, Milito, Cassano, dan Palacio di lini depan menunjukkan kualitas yang luar biasa. Mereka bekerja sangat keras. Itulah yang saya minta kepada mereka, dan mereka melakukannya. Mereka masing-masing memerlukan giliran karena grup adalah terpenting. Saya juga mendapatkan penghormatan yang baik dari para pendukung kami yang sangat menuntut dan ambisius. Kami juga begitu,” ujar Stramaccioni.
Inter memang mendapatkan banyak dukungan dengan kembalinya Dejan Stankovic yang
”Sungguh neraka berada di
Pada pertandingan melawan Chievo, Dejan Stankovic mengungkapkan, ia tidak memikirkan sama sekali kondisi fisiknya. ”Saya terlalu emosional. Saya bermain 45 menit dengan primavera (tim reserve) sebelumnya dan malam ini saya bermain 45 menit. Saya ingin membantu tim mulai saat ini hingga akhir,” kata Dejan Stankovic.