Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Kecewa Hasil Timnas

Kompas.com - 02/02/2013, 04:07 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo kecewa dengan kekalahan telak tim nasional Indonesia dari Jordania dalam laga uji coba jelang Pra-Piala Asia 2015. Kekalahan itu menjadi peringatan keras bagi PSSI dan KPSI karena gagal membentuk timnas berkualitas.

”Walau hanya uji coba, kekalahan ini mencoreng citra sepak bola Indonesia. Saya prihatin dengan kekalahan timnas. Ini terjadi akibat pemain tak konsentrasi. Ada pemain yang takut kena sanksi klubnya, ada pemain yang mau gabung timnas, tapi paspornya ditahan,” kata Roy, Jumat (1/2), di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Pada Kamis (31/1), timnas Indonesia menjalani pertandingan uji coba melawan tuan rumah Jordania sebelum melawan Irak di Pra-Piala Asia, 6 Februari. Indonesia ditaklukkan Jordania dengan skor 0-5.

Roy mengungkapkan, pemerintah bersama FIFA dan AFC akan mengambil sikap tegas terhadap PSSI dan KPSI karena ketidakmampuan kedua organisasi itu menjaring pemain terbaik untuk bergabung dalam timnas. Roy menggambarkan kondisi saat ini adalah ”lampu kuning menuju lampu merah”.

Menurut Roy, pemerintah tak bisa membubarkan PSSI ataupun KPSI, tetapi bisa melarang kompetisi yang digelar di bawah bendera PSSI ataupun KPSI.

Kalau pemerintah membubarkan PSSI dan KPSI, artinya pemerintah telah melakukan intervensi. Karena itu, kata Roy, pemerintah akan berkonsultasi dengan FIFA dan AFC mengenai langkah yang harus diambil.

Mengenai target pertandingan melawan Irak pada Pra-Piala Asia di Dubai, Roy tidak berharap banyak kepada Handi Ramdan dan kawan-kawan mengingat hasil mengecewakan pada uji coba melawan Jordania.

”Apalagi itu pertandingan tandang. Tetapi, masyarakat akhirnya bisa menilai, skor akhir nanti merupakan dampak dari karut-marutnya sepak bola kita,” ujar Roy.

”Jadi, setelah pertandingan melawan Irak akan ada batas waktu yang akan disampaikan. Hal itu juga telah saya sampaikan kepada Pak Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro,” katanya.

Batas waktu yang dimaksud Roy adalah batas waktu penyelesaian konflik PSSI dan KPSI. Nama Nirwan disebut-sebut Roy karena menjadi tempat konsultasi La Nyalla Mattalitti (Ketua KPSI), sementara Arifin sebagai tempat konsultasi Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI). (Kompas, 31/1)

Mantan pemain nasional Anjas Asmara menilai, dengan persiapan yang singkat, tidak mungkin mengharapkan hasil maksimal dari timnas. Terlebih, timnas kali ini tidak diisi pemain- pemain terbaik. Anjas menyesalkan kondisi ini akibat adanya perpecahan pengurus.

Soal peluang Indonesia melawan Irak, Anjas menyebutkan, tipe permainan Irak tidak beda jauh dengan Jordania. Apalagi, ditunjang dengan postur fisik yang lebih baik.

Kelemahan timnas juga diakui Djohar. Karena itu, dia tetap berupaya mengundang pemain-pemain yang berlaga di ISL.

Pelatih timnas, Nil Maizar, yang dihubungi dari Jakarta menyatakan sudah mengevaluasi kelemahan tim dan kini langsung fokus pada pertandingan melawan Irak. Nil mengakui, sebagian pemainnya minim pengalaman. Namun, dia berusaha untuk memaksimalkan potensi yang ada.

”Saya berharap melawan Irak kita bisa memaksimalkan kemampuan. Memang masih ada pemain yang minim pengalaman, tetapi kita akan berusaha memaksimalkan lagi kemampuan mereka,” ujarnya.(WAD/K06/K07/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kylian Mbappe Mau Main di Milan, Cinta Besar untuk Rossoneri

Kylian Mbappe Mau Main di Milan, Cinta Besar untuk Rossoneri

Liga Italia
Kesan Timnas Putri Indonesia soal Dukungan Besar Suporter di Lapangan

Kesan Timnas Putri Indonesia soal Dukungan Besar Suporter di Lapangan

Timnas Indonesia
Thom Haye: Bermain di Kandang Keuntungan, Mari Dukung Satu Sama Lain

Thom Haye: Bermain di Kandang Keuntungan, Mari Dukung Satu Sama Lain

Timnas Indonesia
Jadwal Singapore Open 2024: Termasuk Ginting-Jojo, 7 Wakil Indonesia Beraksi

Jadwal Singapore Open 2024: Termasuk Ginting-Jojo, 7 Wakil Indonesia Beraksi

Badminton
Timnas Putri Indonesia Libas Singapura, Sepak Bola Simpel, Contoh dari Claudia

Timnas Putri Indonesia Libas Singapura, Sepak Bola Simpel, Contoh dari Claudia

Timnas Indonesia
Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Liga Italia
Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Liga Indonesia
Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Liga Indonesia
Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Liga Inggris
Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Timnas Indonesia
Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Badminton
Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Timnas Indonesia
Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Badminton
STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com