London, Kamis -
Demikian hasil pengumpulan data yang dilakukan firma akuntansi Deloitte, yang dirangkum dalam laporan Football Money League 2011/2012, yang dipublikasikan pada Kamis (24/1).
Real Madrid masih menjadi pemuncak dengan pendapatan sepanjang musim 2011/2012 sebesar 512,6 juta euro (sekitar
”Ini sebuah pencapaian yang impresif bagi Real Madrid bisa melampaui 500 juta euro dalam satu tahun. Real telah memimpin jalan dalam tingkat pertumbuhan pemasukan yang fenomenal, yang diraih klub-klub top sepak bola,” kata Dan Jones dari Sport Business Group yang merupakan mitra Deloitte.
Pendapatan Real dan Barcelona itu sama-sama naik 7,0 persen. Sementara peringkat ketiga yang ditempati Manchester United (MU) justru turun 3,0 persen menjadi 395,9 juta euro (sekitar Rp 4,95 triliun) pada kurun waktu yang sama.
”Pada saat pertumbuhan ekonomi di Eropa sangat minimal, klub-klub sepak bola tumbuh dengan rata-rata 10 persen,” ujar Jones.
Posisi keempat hingga keenam tetap tidak berubah, yaitu ditempati Bayern Muenchen dengan pendapatan 368,4 juta euro (sekitar Rp 4,6 triliun), Chelsea dengan 322,6 juta euro (sekitar Rp 4,03 triliun), dan Arsenal dengan 290,3 juta euro (sekitar
”Tak berubahnya enam besar menegaskan fakta bahwa klub- klub ini memiliki basis-basis pendukung terbesar sehingga menghasilkan pemasukan yang kuat, baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Jones.
Hasil menggembirakan diraih Manchester City yang menyalip lima tingkat ke posisi ketujuh, dengan pendapatan sebesar 285,6 juta euro (sekitar Rp 3,6 triliun).
Pertumbuhan pendapatan City itu terutama karena tercapainya kesepakatan sponsor dengan Etihad Airways serta keuntungan dari keberhasilan City bermain di Liga Champions untuk pertama kalinya.
Satu-satunya pendatang baru di daftar 20 klub termakmur adalah Newcastle United, yang mengambil alih tempat Valencia, setelah tiga tahun absen dari daftar 20 klub termakmur itu. Klub liga Inggris ini mampu menghimpun pemasukan 93,3 juta
”Liga Primer Inggris tetap
Sementara klub-klub Italia dikhawatirkan akan semakin tersingkir dari daftar klub dengan pemasukan besar karena fasilitas stadion di klub-klub Italia tidak membaik. Juventus menjadi pengecualian karena diuntungkan dari stadion barunya. Pendapatan Juve terus naik menjadi sekitar 20 juta euro (sekitar Rp 250 miliar) per pertandingan.
Gabungan penghasilan dari ke-20 klub dengan pemasukan terbesar di dunia itu naik 10 persen dari tahun sebelumnya, dengan mencapai 4,8 triliun euro pada 2011-2012.
”Gabungan pendapatan dari 20 klub itu menyumbang lebih dari seperempat dari total penghasilan pasar sepak bola Eropa. Ke-20 klub teratas itu dapat diperkirakan menghasilkan lebih dari 5 triliun euro pada tahun 2012-2013,” kata Jones.(AP/Reuters/OKI)