JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu, 6 Januari 2013, kompetisi Liga Kompas Gramedia (KG) edisi keempat digelar dan dimulai di Lapangan C Senayan, Jakarta. Kompetisi yang selanjutnya rutin digelar di Stadion Ciracas, Jakarta Timur itu memang belum tua. Namun, ini merupakan kompetisi yang digarap dengan disiplin dan rapi demi melahirkan bintang-bintang masa depan.
Di saat kompetisi usia dini atau yunior sepi dan seolah tak diutamakan, kehadiran Liga KG U-14 seolah menjadi oasis. Ratusan, bahkan ribuan bakat muda sangat antusias bermain di sini. Sebab, Liga KG seolah menjadi jembatan untuk meraih bintang bagi para pemain muda yang memimpikan kebesaran sepak bola.
Saking inginnya bermain di Liga KG, banyak orangtua aktif mengajukan anaknya tampil di liga ini. Namun, panitia memiliki seleksi ketat baik secara umur maupun administrasi lainnya. Pemain yang tampil benar-benar dari tim peserta dengan kualifikasi dan kualitas yang disyaratkan.
Justru di sini salah satu kekuatan Liga KG. Sejak awal, motif dan tujuan diluruskan demi pembinaan, kemudian aturan dan standar diperlengkap dengan pengawasan ketat. Sehingga, peserta yang bermain benar-benar yang membina tim dengan baik. Sedangkan, pemain-pemain yang ditampilkan juga dari seleksi dengan kaidah seideal mungkin.
Beberapa tim dari luar Jabodetabek pun mulai ingin bermain di Liga KG. Beberapa permohonan dilayangkan ke panitia dari berbagai daerah, namun belum bisa dilayani. Meski begitu, ini menjadi inspirasi untuk membesarkan Liga KG sebagai kompetisi yunior yang mungkin kelak menjadi barometer dan kompetisi nasional.
Meski masih bersifat lokal, Liga KG yang sudah masuk edisi ke-4 ini sudah menunjukkan hasil memuaskan. Apalagi, di setiap bulan Juli, pemain-pemain terbaik dari Liga KG dibawa ke Swedia untuk mengikuti festival sepak bola yunior Gothia Cup.
Para alumninya kebanyakan langsung diminati banyak klub. Sehingga, alumni Liga KG sudah menyebar ke berbagai klub, termasuk klub profesional di Indonesia.
Itu yang menjadi salah satu daya tarik Liga KG. Sehingga, dari tahun ke tahun, peminat Liga KG semakin banyak. Apalagi, Liga KG menggunakan sistem kompetisi penuh. Sehingga, sifat dan semangat kompetitif sudah mengakar dan memengaruhi mentalitas bertanding para pemain muda.
Sebanyak 16 tim akan bertanding setiap pekan dimulai 6 Januari nanti. Kompetisi yunior ini akan dibuka oleh Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dan PJS Menpora Agung Laksono di Lapangan C, Senayan Jakarta. Sejak itu, pertarungan pun akan bergulir untuk menjadi yang terbaik dan terus meraih bintang. Bisa jadi, mimpi para pemain kecil untuk menjadi bintang sepak bola besar kelak, dimulai dari sini, dari Liga KG.
Selamat bertanding, adik-adik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.