Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teladan Bernama Bambang Pamungkas

Kompas.com - 24/11/2012, 07:34 WIB

"Jangan pernah berhenti bermimpi. Karena mungkin suatu saat nanti, impian kalian akan jadi kenyataan. Mungkin, saat ini, kami para pemain senior yang membela nama bangsa dan negara. Tapi, suatu saat nanti, kalian yang akan menggantikan kami berjuang mengenakan seragam Merah Putih. Karena, tim nasional itu milik seluruh rakyat Indonesia."

KOMPAS.com Kalimat itu adalah sepenggal pernyataan Bambang Pamungkas, bomber tim nasional Indonesia dan Persija Jakarta, dalam situs pribadinya. Meski tak lagi muda, striker berusia 32 tahun itu sadar, Indonesia butuh sosok pejuang baru yang rela berjuang demi menaikkan martabat bangsa di arena sepak bola.

Bambang melakukan debutnya bersama timnas senior Indonesia pada 1999. Selama 13 tahun membela skuad Merah Putih di kancah internasional, membuatnya banyak makan asam garam dan mengalami karut-marut sepak bola Indonesia. Dari pujian setinggi langit hingga caci-maki yang membuatnya harus mengelus dada. Itulah warna-warni karier sepanjang sepak bolanya.

Lihat saja, bagaimana masyarakat mengelu-elukan nama pemain bernomor kostum 20 itu karena telah berkontribusi besar bagi timnas maupun tim "Macan Kemayoran". Namun, tak sedikit pula publik menilai kemampuannya sudah habis, seperti yang jelas terlihat dari cemoohan sejumlah suporter, saat Indonesia digilas Uruguay 1-7 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 8 Oktober 2010.

Apakah Bambang lelah menghadapi hal itu?

"Aku tidak pernah bosan memberi pesan kepada generasi muda sepak bola Indonesia," kata Bambang saat diwawancarai FIFA, Juni lalu.  

Bagi Bepe—sapaan Bambang, tak pernah tebersit kata menyerah. Yang ada hanyalah terus berjuang demi membangun timnas agar mampu berlaga di kancah tertinggi Asia maupun dunia.

Sepak bola
Lahir di Semarang, 10 Juni 1980, darah sepak bola sudah akrab dengan Bepe sejak kecil. Ketika usianya masih menginjak delapan tahun, ia bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Hobby Sepak Bola. Setelah itu, ia sempat merasakan bermain di SSB Ungaran Serasi pada 1989 hingga 1993, Persada Utama Ungaran (1993/94), Persikas Semarang Regency (1994-96), dan Diklat Salatiga (1996-99).

Setelah itu, Bepe memulai karier profesionalnya di Persija Jakarta pada 1999. Bersama Elie Aiboy, ia juga sempat membawa salah satu klub Malaysia, FC Selangor, merebut treble winners, yakni Malaysia Premier League, FA Cup Malaysia, dan Malaysia Cup (2005). Setelah itu, ayah dari tiga buah cintanya dengan Tribuana Tungga Dewi itu kembali bermain untuk Persija Jakarta hingga sekarang.

Debut di timnas dilakoninya saat tampil dalam laga uji coba melawan Lituania pada 17 Juli 1999. Sejauh ini, Bepe menjadi pencetak gol terbanyak di timnas dengan koleksi 38 gol dari 84 penampilan. Dari total torehan tersebut, 12 gol di antaranya dikreasi di Piala AFF (dulu Tiger Cup), hingga membuatnya masuk ke dalam lima pencetak gol terbanyak dalam sejarah berdirinya turnamen itu sejak 1996.

"Bermain dan mencetak gol bagi negara yang kami cintai adalah hal yang paling membanggakan. Tapi, sejumlah rekor itu tidak ada artinya jika tidak ada gelar yang dapat menyenangkan masyarakat Indonesia. Sebelum pensiun, targetku adalah mencari gelar tersebut," kata Bepe.

Impian
Keinginan Bepe tersebut rasanya juga telah menjadi impian bagi semua pesepak bola maupun ratusan juta masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, sudah 21 tahun lamanya, sejak medali emas SEA Games Filipina 1991 silam, publik pencinta bola Tanah Air harus gigit jari kalau berbicara prestasi. Penyebabnya, jelas buah buruk konflik PSSI dan KPSI yang makin menjadi-jadi hingga saat ini.

Kemelut pengurus organisasi dan prestasi timnas yang mati suri itu, menurut Bepe, adalah kesalahan kolektif. Dia menilai, harus ada semangat persatuan dan kebersamaan membangun sepak bola dengan hati. Jika tidak, sudah dapat ditebak, sepak bola Indonesia akan semakin jauh merealisasikan mimpinya untuk meraih prestasi.

"Sebuah bangsa yang terpecah dari dalam, tidak akan pernah tegak berdiri," kata Bepe mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, menanggapi sejumlah masalah sepak bola dalam negeri.

Teranyar, lihat saja kembali munculnya larangan bagi klub ISL melepas pemain untuk membela timnas di Piala AFF 2012. Memang sejumlah pemain langganan timnas, termasuk Bepe, yang berasal dari ISL, sempat mencoba keluar dari aturan itu saat bergabung ke timnas untuk laga uji coba melawan Valencia, Juli lalu. Tetapi, setelah itu mereka harus rela mimpinya membela Indonesia kembali sirna karena kembali dilarang oleh klubnya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

    Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

    Liga Indonesia
    Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

    Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

    Liga Indonesia
    Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

    Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

    Liga Spanyol
    Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

    Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

    Bundesliga
    Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

    Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

    Liga Indonesia
    Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

    Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

    Liga Lain
    Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

    Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

    Sports
    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    Liga Inggris
    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Bundesliga
    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Liga Indonesia
    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    Liga Indonesia
    Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

    Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

    Badminton
    Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

    Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

    Badminton
    Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

    Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

    Liga Inggris
    Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

    Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

    Liga Italia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com