JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tetap tidak mengizinkan sejumlah klub ISL untuk memberikan izin bagi para pemainnya membela Tim Nasional Indonesia.
Hal itu diungkapkan setelah organisasi pimpinan La Nyalla Mataliti itu menggelar rapat Exco di Hotel Garden Palace, Surabaya, Sabtu (10/11/2012) malam.
Salah satu pembahasan dalam rapat yang dihadiri delapan Komite Eksekutif KPSI, juga dihadiri oleh anggota Joint Comittee (JC) dari pihak KPSI serta jajaran PT Liga Indonesia, yaitu terkait surat resmi dari pemerintah yang diwakilkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, mengenai imbauan untuk melepas pemain ke timnas yang akan mengikuti Piala AFF 2012, yang dikirimkan, Jumat (2/11/2012).
"Kami sudah melakukan kordinasi dengan klub-klub yang pemainnya dipanggil ke ISL, maka kami putuskan untuk tidak memenuhi permintaan Menpora," ujar Tigor Shalomboboy, Action Sekjen KPSI, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/11/2012).
"Ini merupakan hasil koordinasi dengan klub-klub di bawah KPSI yang juga menginginkan hal tersebut. Alasan yang paling utama adalah karena tidak melalui Joint Comittee dan penentuan pelatih tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan," lanjut pernyataan tersebut.
PSSI sebelumnya telah mengirimkan surat kepada sejumlah klub ISL agar mengizinkan pemainnya membela timnas di Piala AFF. Dari 35 nama yang didaftarkan, 24 Oktober 2012, PSSI memasukan enam pemain yang berasal dari ISL, yaitu I Made Wirawan dan Firman Utina (Persib Bandung), Bambang Pamungkas (Persija), Ahmad Bustomi dan Hamka Hamzah (Mitra Kukar), serta Patrich Wanggai (Persipura Jayapura).
Namun, hingga saat ini baru Bepe --sapaan Bambang-- yang menghadiri pemusatan latihan (training camp/TC) timnas tahap III di Jakarta. Sedangkan, lima pemain lainnya mengaku pasrah jika klub tidak mengizinkannya membela skuad "Merah Putih" di turnamen yang diselenggarakan pada 24 November hingga 22 Desember 2012 tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.