Dalam delapan laga La Liga musim ini, gawang Barcelona telah kebobolan 11 gol, rata-rata 1,375 gol di setiap pertandingan. Dibandingkan musim lalu, Barcelona hanya kebobolan 29 gol dalam 38 pertandingan, rata-rata 0,76 gol per pertandingan.
Masalah lini belakang ini tertolong oleh ketajaman lini serang Barcelona, khususnya Messi. Pemain berusia 25 tahun itu menjadi ”dewa penolong” dengan 15 gol di semua kompetisi musim ini. Akhir pekan lalu, Messi mencetak tiga gol saat menundukkan Deportivo La Coruna, 5-4.
Lini belakang Barcelona rapuh setelah kehilangan duet bek tengah Carles Puyol dan Gerard Pique yang cedera. Mereka meninggalkan lubang besar di jantung pertahanan yang rawan dieksploitasi lawan yang memiliki pemain serang berkecepatan tinggi saat serangan balik.
Pelatih Barcelona Tito Vilanova memiliki pilihan terbatas untuk merotasi lini bertahan. Jika banding larangan bertanding Sergio Busquets ditolak, posisi gelandang bertahan akan diisi oleh Alex Song.
Situasi ini membuat Vilanova hanya punya pilihan memainkan Javier Mascherano dan Adriano di posisi bek tengah. Bek kiri diisi Jordi Alba dan Martin Montoya di kanan menggantikan Dani Alves yang cedera.
Krisis di lini pertahanan ini tetap tak mengurangi ketajaman lini serang Barcelona. Semangat dan mental bertanding mereka terbukti saat menundukkan Deportivo La Coruna, 5-4, dengan 10 pemain sejak menit ke-49. Kemampuan para pemain Barcelona mengatasi krisis ini yang harus dihadapi Celtic.
Celtic mempersiapkan strategi melawan Barca dengan menganalisis gol yang tidak mampu ditepis oleh kiper Victor Valdes. Tim asal Skotlandia itu akan menantang Barcelona di Nou Camp dalam penyisihan Grup G Liga Champions.
Pelatih Celtic Neil Lennon menegaskan, mereka tidak akan datang ke Nou Camp untuk dibantai. Mereka akan berjuang mengambil poin dengan pendekatan konservatif, bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Lennon berharap para pemain Celtic percaya diri saat tampil di Nou Camp. Mereka akan memainkan bola-bola langsung seperti yang dilakukan oleh Real Madrid pada putaran kedua Piala Spanyol. Para pemain Celtic dituntut bermain efisien untuk memanfaatkan celah pertahanan klub Catalan itu.
”Ini akan mengagumkan jika kami bisa meraih sesuatu dari pertandingan ini, tetapi tak akan membanggakan jika kami kalah,” ujar Lennon.
”Saya mengambil pendekatan pragmatis dan kami tidak akan terpengaruh oleh lingkungan sekitar, yaitu suporter. Para pemain harus berada di sana dan bertanding, dan mereka sendiri yang akan menentukan,” tegas Lennon.
Para pemain Celtic kini sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi. Mereka baru saja menang 5-0 atas St Mirren di Liga Skotlandia. Kemenangan ini melengkapi kemenangan tandang 3-2 di markas Spartak Moskwa di Liga Champions yang mengangkat posisi Celtic ke peringkat kedua Grup G dengan empat poin.
Celtic sadar akan menjalani laga berat di Nou Camp. Mereka akan digempur terus-menerus oleh lini serang Barca yang sedang dalam performa menanjak. Cesc Fabregas semakin padu bekerja sama dengan Messi dan juga penyerang muda Cristian Tello maupun Pedro.
Kombinasi umpan-umpan pendek barisan serang Barca dan kelincahan Messi ini akan menjadi masalah utama lini bertahan Celtic.
”Saya tidak tahu bagaimana menghentikan dia (Messi),” ujar Asisten Manajer Celtic Johan Mjallby.
”Dia tidak benar-benar bermain sebagai penyerang utama. Kami tahu tidak bisa lengah sedetik pun. Kami tahu lini depan mereka sangat brilian,” tegas Mjallby.