Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2012, 07:13 WIB

KOMPAS.com - Kelompok peduli konsumen di Amerika mengimbau agar anak-anak tidak konsumsi tuna dalam kaleng lagi. Diduga, tuna dalam kemasan kaleng mengandung bahaya merkuri. Mengacu pada penelitian dari Spanyol tahun 2009, anak-anak yang terpapar merkuri tinggi akan terhambat perkembangan mentalnya.

Dalam laporan terbaru, Mercury Policy Projects mengatakan anak seharusnya tidak usah makan tuna albacore. Orang tua diminta membatasi konsumsi tuna putih untuk anak di bawah 24 kilogram setiap bulan, dan dua bulan untuk anak remaja.

"Sayangnya kami kembali mengingatkan konsumen soal tuna. Walaupun tuna sangat umum, tapi seharusnya makanan ini jarang diberikan untuk anak," kata Sarah Klein dari Center for Science in the Public Interest, sebuah kelompok yang peduli pada hak-hak konsumen.

Laporan ini mencakup tes terhadap 59 sampel tuna dari 11 negara. Para peneliti sebelumnya melakukan pembelian tuna dalam kaleng dengan berat 1 kilogram yang biasa dikonsumsi anak di sekolah. Hasil pengujian menunjukkan, konsentrasi merkuri dari tiap kaleng bervariasi. Bahkan, pada sampel terpisah dari kaleng yang sama membawa jumlah merkuri berbeda. Hasil tes menunjukkan, kadar merkuri pada tuna putih lebih rendah daripada tes lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Tetapi, penelitian tingkat merkuri pada tuna albacore lebih tinggi dari hasil FDA.

FDA sendiri merekomendasikan wanita usia subur dan anak-anak tidak konsumsi tuna kaleng lebih dari 5 kilogram seminggu. Dan, hanya boleh konsumsi tuna albacore kalengan kurang dari 2 kilogram seminggu.

Edward Groth, PhD, peneliti koalisi peduli konsumen mengakui sebagian besar penelitian ini mengenai efek merkuri pada wanita hamil dan perkembangan dini anak. Laporan Groth mengaitkan dengan studi tahun 2009 oleh ahli pediatrik Gary Myers, MD. Laporan Myers meneliti efek ekstrem makanan seafood yang dikonsumsi anak-anak di pulau Seychelles. Dalam penelitian ini, ditemukan hubungan antara makan ikan, tingkat merkuri dan perkembangan mental.

"Jangan menakuti orang dengan memberikan tuna yang masih kecil. Ini bukanlah pertanyaan tentang tuna dan bukan tuna, ini tentang berapa banyak tuna yang dikonsumsi. Ada banyak manfaat dari tuna, dan manfaat itu akan baik jika dikonsumsi sekali atau dua kali dalam sebulan," ujarnya.

Jennifer McGuire, RD, seorang ahli dari Tuna Council of the National Fisheries Institute yang mewakili tiga produsen utama tuna kaleng mengatakan, laporan ini hanya berfokus pada bahaya tuna. Bukan pada manfaat gizinya.

"Laporan tidak menyebutkan asam lemak omega 3, protein, dan selenium yang memiliki efek positif. Mereka hanya menyimpulkan jumlah merkuri dari apa yang mereka teliti. Tidak ada sesuatu yang baru dalam penelitian ini, mereka seolah hendak mencari keributan dan kami prihatin dengan hal ini," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com