JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi dualisme sepak bola Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, berharap Joint Committee (JC) yang dibentuk untuk menyelesaikan persoalan itu bisa segera bekerja dengan baik. PSSI dan KPSI, kata dia, harus mematuhi poin-poin dalam MoU damai untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Penyelesaian konflik sepak bola Indonesia semakin berlarut, setelah kubu KPSI kembali membuat tim nasional tandingan yang dipersiapkan untuk Piala AFF. Dengan demikian, dualisme sepak bola nasional pun terus terjadi meski antara PSSI dan KPSI sudah menyatakan damai dengan menandatangani nota kesepahaman di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.
"Saya berharap dari JC agar bisa segera merumuskan langkah-langkah nyata untuk menyelesaikan permasalahan dan isu-isu yang ada di seputar PSSI, termasuk persoalan timnas dan dualisme sepak bola indonesia," ujar Andi di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Andi mengatakan, dengan adanya dua timnas, otomatis kekuatan pasukan "Merah Putih" akan berkurang, karena pemain terbaik tidak akan mendapat kesempatan membela timnas. Maklum saja, sejumlah pemain langganan timnas banyak yang membela klub ISL yang berada dalam naungan KPSI.
"Timnas harus satu dan diisi oleh pemain terbaik dari klub mana pun. Kita juga berharap agar liga bisa menjadi satu dan pengurusnya juga harus satu. Ini semua saya harapkan bisa segera selesai dan tuntas, agar kita bisa fokus ke timnas yang tangguh," kata Menpora.
"Hal ini juga memang akan berhubungan dengan klub-klub, tetapi sekali lagi, kita berharap rapat JC pada September ini bisa mencari persoalan-persoalan yang ada, kemudian dicari jalan keluarnya dengan semangat rekonsiliasi," tambahnya.
KPSI beberapa waktu telah membentuk timnas yang dipersiapkan untuk mengikuti Piala AFF November mendatang. Bahkan, organisasi pimpinan La Nyalla Matalitti itu sudah memanggil 28 pemain untuk mengikuti training camp di Malang (Jawa Timur) mulai 6 September 2012. Mereka rencananya akan dipimpin oleh pelatih kepala, Alfred Riedl dan Direktur Teknik Benny Dollo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.