JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengingatkan klub-klub yang tergabung dalam Indonesia Super League (ISL) karena melarang pemainnya untuk membela tim nasional Indonesia. AFC menilai klub-klub itu telah melanggar nota kesepakatan (MoU) antara PSSI dan KPSI yang dibentuk untuk mengatasi persoalan kisruh sepak bola nasional.
Melalui surat tertanggal 23 Agustus 2012, yang ditandatangani Sekretaris Jenderal AFC Dato Alex Soosay, AFC mengaku mendapat kabar sejumlah klub menghalangi pemainnya membela timnas Indonesia. AFC menilai langkah itu merupakan pelanggaran MoU damai antara PSSI dan KPSI yang dibentuk pada Juni lalu.
Nota kesepahaman itu berisi lima poin penting untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan dan kompetisi sepak bola nasional. Namun, hingga kini poin-poin itu seakan tidak dijalankan dengan baik oleh beberapa pihak sehingga memunculkan ketidakjelasan akan nota kesepakatan tersebut. AFC akan meminta penjelasan lebih lanjut mengenai masalah tersebut kepada PSSI dalam rapat Joint Committee (JC) lanjutan antara PSSI dan KPSI.
Sekjen PSSI Tri Goestoro membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat tersebut. Surat itu, kata Tri, merupakan peringatan dari AFC untuk sejumlah klub yang melarang pemainnya membela timnas Indonesia. "Ya, kita menerima surat itu pada 23 Agustus lalu. Nanti, akan kita segera umumkan di website PSSI," ujar Tri kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (28/8/2012).
Awal mula masalah ini terjadi ketika beberapa penggawa langganan timnas yang bermain di ISL, seperti Bambang "Bepe" Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan Firman Utina, berniat kembali mengikuti training camp (TC) untuk turnamen Piala AFF pada November mendatang. Namun, mereka harus meninggalkan TC tersebut karena dilarang oleh klubnya masing-masing. Bepe bahkan dijatuhi hukuman denda oleh Persija Jakarta.
Selain ketiga pemain itu, mantan pemain Semen Padang, Abdulrahman, pun terpaksa mundur dari TC timnas di Jakarta karena bergabung dengan Sriwijaya FC. Kampiun ISL 2012 itu ditengarai melarang Abdulrahman membela skuad "Merah Putih".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.