ROMA, KOMPAS.com — Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Giancarlo Abete berharap agar kontroversi pertandingan Piala Super Italia 2012 dan skandal pengaturan skor dapat segera dihentikan. Ia menilai, sejumlah klub Serie-A harus lebih dewasa menyikapi dua kasus tersebut.
Kontroversi Piala Super Italia berawal saat Napoli, yang akhirnya kalah 2-4, kecewa dengan keputusan wasit yang mengeluarkan tiga kartu merah kepada Pelatih Walter Mazzarri, Goran Pandev, dan Camilo Zuniga. "I Partenopei" kemudian memboikot selebrasi trofi Juve dengan menolak kembali ke lapangan untuk menerima penghargaan sebagai runner-up.
"Sepak bola Italia harus benar-benar dewasa dalam perilakunya," ujar Abete seperti dilansir Football Italia.
"Untuk Napoli yang memboikot perayaan juara, saya telah melihat banyak kejuaraan penuh kontroversi dan semuanya berhasil memisahkan antara kritik mereka dan mengakui keberhasilan lawan," kata Abete.
Kontroversi itu secara tidak langsung dihubungkan dengan salah satu kasus yang menimpa kubu Juventus, yaitu skandal pengaturan skor yang melibatkan Pelatih Antonio Conte, yang dijatuhi hukuman 10 bulan tidak boleh terlibat dalam sepak bola. Juventus pun mengecam FIGC atas keputusan tersebut.
"Juve adalah klub besar, dan memang terdapat beberapa kesalahpahaman belakangan ini. Namun, sistem peradilan olahraga adalah lembaga otonom yang harus melaksanakan tugas-tugasnya," tuturnya.
Terkait ucapan Zdenek Zeman (Pelatih AS Roma) yang mengatakan hukuman Conte terlalu ringan, Abete menilai, "Ketika Anda tidak berhubungan langsung dengan isu itu, maka akan lebih baik untuk tidak bicara mengenainya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.