Zanetti harus menunggu enam pesenam lain sebelum naik ke panggung nomor gelang-gelang, cabang senam Olimpiade London 2012. Hingga giliran pesenam asal Brasil ini naik ke panggung utama di arena senam di North Greenwich Arena, Senin (6/8), perolehan nilai Cheng Yibing tidak tergoyahkan di puncak dengan 15.800.
Begitu juga dengan Matteo Morandi, pesenam Italia. Dengan nilai 15.733, dia berhak meraih perak. Sementara Alexander Balandin (Rusia) berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan nilai 15.666.
Yibing, yang menanti emas
Namun, saat Zanetti mendarat, semuanya berubah. Juri mengganjarnya dengan nilai 15.900, lebih tinggi 0,1 dibandingkan Cheng Yibing yang juga merupakan kapten tim senam putra China. Emas menjadi milik Zanetti. Sementara Yibing, juara nomor gelang-gelang Olimpiade Beijing 2008, harus puas memperoleh perak.
Bagi Cheng Yibing, hasil ini adalah kebalikan dari hasil Kejuaraan Dunia Senam 2011 di Tokyo, tahun lalu. Saat itu, di nomor gelang-gelang, dia merebut medali emas. Sementara Zanetti, mahasiswa Universitas Sao Caetano do Sul-Brasil, harus puas dengan perak.
Dunia senam Inggris Raya juga kembali bersukacita setelah pesenam putri mereka, Beth
Tweedle semula diragukan bisa kembali ke dunia senam setelah menjalani operasi lutut pada April lalu. Beruntung, operasinya berlangsung sukses sehingga sebulan kemudian dia mulai berlatih kembali dan terpilih sebagai salah satu anggota tim senam Inggris Raya.
Tweedle, juara dunia nomor palang bertingkat tahun 2006 dan 2010 serta juara dunia senam lantai 2009, tampil mengesankan di North Greenwich Arena. Berusaha tampil tenang untuk terakhir kali di olimpiade, dia melakukan gerakan salto secara berurutan di upper bar dan lower bar, ditambah dengan gerakan membalikkan posisi tubuh bagian depan. Juri pun mengganjarnya dengan nilai 15.916.