Morganella mengunggah tweet yang mengandung unsur rasisme seperti ”gerombolan Mongoloid” yang ditujukan kepada pemain tim nasional Korsel. Tweet itu diunggah di akun morgastoss sekitar satu jam setelah Korsel menundukkan Swiss, 2-1, pada laga kedua Grup B, Senin dini hari WIB.
”Morganella mendiskriminasi, menghina, dan mencederai martabat tim sepak bola Korsel sekaligus rakyat Korsel,” ujar Ketua Tim Olimpiade Swiss Gian Gilli.
Gilli juga menegaskan, pihaknya mencoret Morganella dari daftar tim olimpiade dan dia sedang dalam perjalanan pulang menuju Swiss. Bek tim nasional Swiss U-23 ini adalah atlet olimpiade kedua yang dipulangkan karena status rasisme di Twitter. Kontingen olimpiade Yunani sebelumnya memulangkan pelompat jangkit Voula Papachristou karena status rasisme di Twitter.
Morganella kemudian menghapus status rasisme di akun Twitter-nya. Dia juga menyampaikan permintaan maaf dan bersedia menerima segala konsekuensi.
”Saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada rakyat Korsel, kepada para pemain, demikian juga terhadap delegasi Swiss dan tim sepak bola Swiss secara umum. Jelas bahwa saya menerima segala konsekuensi,” ujar Morganella.
Pemain klub Italia, Palermo, itu mengakui dia berbuat salah setelah hasil yang mengecewakan melawan Korsel.
Gilli menyatakan, dia berusaha menghubungi ketua delegasi Korsel di London untuk menjelaskan masalah ini.
”Kami ingin meminta maaf, terutama kepada Komite Olimpiade Nasional Korsel dan Asosiasi Sepak Bola Korsel, atas perbuatan pemain kami,” ujar Gilli.
Masalah pemulangan Morganella ini bisa mengganggu persiapan Swiss menghadapi laga penentuan lolos ke perempat final melawan pemimpin Grup B, Meksiko.