Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang dan Singapura, Ujian Berat Timnas U-22

Kompas.com - 09/07/2012, 15:17 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kemenangan dua gol tanpa balas atas Timor Leste dalam laga kedua kualifikasi Piala Asia U-22, Sabtu (7/7/2012), membuat peluang tim nasional Indonesia U-22 tetap terbuka. Namun, untuk lolos ke putaran final pada 2013, tugas timnas tidak lah mudah seperti membalikan tangan.

Indonesia sementara berada di posisi ketiga klasemen dengan tiga poin dan surplus satu gol. Tim besutan pelatih Aji Santoso tersebut menyisakan tiga laga melawan Makau pada hari Selasa (10/7/2012), Jepang pada hari Kamis (12/7/2012), dan Singapura pada hari Minggu (15/7/2012).

Melihat komposisi pemain ketiga tim tersebut, skuad "Sakura Muda" jelas adalah lawan terberat bagi Andik Vermansyah dan kawan-kawan di laga sisa Grup E. Apalagi, Jepang sejauh ini tampil cukup mengesankan, setelah mampu melibas Makau 6-0 dan Singapura 3-1.

Peluang

Untuk lolos ke putaran final, Indonesia harus menjadi juara, runner-up, atau setidaknya meraih peringkat ketiga terbaik dari seluruh grup kualifikasi Piala Asia. Sejatinya, peluang menjadi juara atau runner-up grup sedikit berat bagi skuad "Merah Putih", karena harus bersaing dengan Australia dan Jepang.

Oleh karena itu, hal paling realistis adalah peringkat tiga terbaik. Tetapi, agar dapat meraih peringkat itu bukan juga pekerjaan mudah. Saat ini, tempat ketiga terbaik masih menjadi milik Oman di Grup A dengan rekor tiga kali menang, satu imbang, dan sekali menelan kekalahan (10 poin), dan surplus lima gol.

Namun, karena dari total tujuh grup kualifikasi ada satu grup yang hanya berisikan lima tim (Grup D), maka perhitungannya, yakni setiap poin tim peringkat tiga akan dikurangi dari hasil melawan tim yang berada di dasar klasemen masing-masing grup. Dengan demikian, kini perolehan poin Oman menjadi tujuh dengan surplus tiga gol, karena menang 3-1 atas Turkmenistan, yang berada di dasar klasemen Grup A.

Melihat perhitungan itu, jelas Indonesia sangat berharap agar lawan di laga selanjutnya, Makau, tetap menjadi pengisi dasar klasemen hingga akhir kualifikasi. Karena jika Timor Leste yang mengisi posisi tersebut, Indonesia harus kehilangan surplus dua gol dari kemenangan 2-0 atas tim asuhan Norio Tsukitate itu.

Sementara di sisa dua laga terakhir, lawan Jepang dan Singapura, Indonesia harus membutuhkan satu kali kemenangan dan sekali imbang, dengan catatan satu kemenangan tersebut harus dengan selisih tiga gol. Dengan demikian, Indonesia akan mengungguli Oman karena surplus empat gol.

Singapura

Tapi, jangan lupa, Singapura bukan tim enteng yang dapat tidak diperhitungkan dengan skenario tersebut. Apalagi, laga terakhir ini akan dapat menjadi momok menakutkan bagi penggawa timnas, karena sisa stamina dan energi yang telah dikeluarkan dalam empat laga sebelumnya akan jadi kunci utama.

Sejarah membuktikan, Indonesia selalu memiliki rekor buruk jika melakoni partai terakhir setiap kejuaraan, meski tampil cukup baik di laga sebelumnya. Lihat saja, superiornya timnas di putaran Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011, namun keok di partai puncak dari Malaysia. Begitu pun dengan turnamen Hassanal Bolkiah beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com