Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Frustrasi Penggawa "Gli Azzurri"

Kompas.com - 02/07/2012, 12:26 WIB

KIEV, KOMPAS.com — Awan kesedihan seketika menggelayuti kubu tim nasional Italia sesaat setelah wasit Pedro Proenca meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan final Piala Eropa 2012 di Stadion Olympic di Kiev, Minggu (1/7/2012). Bukan sekadar kekalahan yang membuat mereka kecewa, poin telak membuat mereka tertunduk.

Spanyol berhasil mengubur impian mereka dalam-dalam dengan empat gol dan tak sekali pun "Gli Azzurri" bisa membalasnya. Leonardo Bonucci menangis tersedu-sedu hingga beberapa kali ditenangkan oleh Pelatih Cesare Prandelli.

"Ini tamparan yang keras. Anda dapat kalah di final, tetapi menyakitkan jika kalah seperti ini," ungkapnya seusai pertandingan seperti dilansir Football Italia.

Penyesalan mendalam pun diungkapkannya. Bek berusia 25 tahun itu menyesal karena pertahanan Italia tidak mampu mengimbangi gempuran Spanyol. Menurutnya, pendekatan lini belakang Italia sudah salah sejak awal. Seharusnya, lanjut Bonucci, mereka tak boleh sedikit pun memberikan ruang kepada pemain lawan karena mereka sedang melawan Spanyol.

Riccardo Montolivo datang dengan rasa penyesalan yang sama besarnya. Bahkan, menurut dia, para pemain Italia tak sekadar sedih. Mereka frustrasi. Apalagi, menurutnya, mereka telah bersama-sama bermimpi bersama seluruh masyarakat Italia.

"Kalah 0-4 di final kejuaraan Eropa, Anda tak bisa bahagia. Ada penyesalan yang sangat besar dan rasa frustrasi yang kami alami sampai akhir pertandingan dan kami tidak memainkannya dengan baik," tutur pemain AC Milan ini sendu.

Kepedihan yang mendalam memang menguasai skuad. Prandelli dan kiper Gianluigi Buffon saja yang terlihat tegar. Dengan karakter kebapakannya, Prandelli berusaha menghibur para pemain yang bersedih. Begitu pula Buffon.

Striker bengal timnas Italia, Mario Balotelli, termasuk salah satunya. Air matanya menetes setelah di akhir-akhir babak kedua, wajahnya datar. Publik pun tahu, ini adalah ketiga kalinya Balotelli menangis.

Sebelumnya, ibu Balotelli, Silvia Balotelli, yang dipeluk oleh striker berusia 21 tahun ini saat dua golnya ke gawang Jerman membawa Italia maju ke final, mengatakan bahwa sulit menemukan "Super Mario" menangis.

Setelah menangis karena Jose Mourinho, sekarang Pelatih Real Madrid, terakhir kali Balotelli menangis di pelukan ibunya seusai laga melawan Jerman itu.

Dan, tadi malam, Balotelli kembali menangis bersama Andrea Pirlo yang selama ini senyumnya sangat jarang dilihat....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

    Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

    Liga Italia
    Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

    Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

    Liga Indonesia
    Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

    Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

    Liga Indonesia
    Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

    Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

    Liga Inggris
    Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

    Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

    Timnas Indonesia
    Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

    Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

    Badminton
    Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

    Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

    Timnas Indonesia
    Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

    Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

    Badminton
    STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

    STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

    Timnas Indonesia
    Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

    Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

    Badminton
    Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

    Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

    Liga Lain
    STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

    STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

    Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

    Badminton
    Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

    Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

    Timnas Indonesia
    Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

    Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com