KIEV, KOMPAS.com — Italia hanya sedang tak beruntung alias sial. Demikian penilaian dari pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque. Menurut pelatih berusia 61 tahun ini, "Gli Azzurri" tampil luar biasa sepanjang turnamen, tetapi tidak terlalu beruntung mengakhirinya.
"Kami telah menjalani pertandingan yang sangat luar biasa. Namun, jangan meremehkan Italia. Mereka hanya tidak beruntung. Segala keberuntungan mendukung kami malam ini," katanya seperti dilansir Football Italia.
"Italia bermain dengan satu pemain lebih sedikit, satu hari kurang istirahat, dan mereka telah mencoba yang terbak, tetapi tak bisa masuk ke dalam permainan. Kami main dengan gaya kami, dan yakin dengan apa yang sudah kami lakukan bertahun-tahun," lanjutnya.
Del Bosque mengatakan, siapa saja dan tim mana pun di dunia ini bisa kehilangan suatu kesempatan kapan saja, dan Italia mengalaminya. Meski sudah menunjukkan permainan yang mencengangkan hingga berjalan sampai final, kebobolan terlebih dahulu hingga cederanya Thiago Motta membuat permainan efektif yang coba dibangun oleh Cesare Prandelli segera berakhir.
Namun, menurutnya, para pemain Spanyol memang tengah dalam performa terbaiknya. Iker Casillas dan kawan-kawan tidak mudah menyerah ketika lawan bereaksi terhadap permainan mereka. Mereka segera membalasnya dengan reaksi yang tak kalah ngotot. Del Bosque mengaku, laga tadi malam juga menegangkan bagi pihak Spanyol.
"Ini adalah generasi pemain yang luar biasa. Mereka memiliki dasar dan tahu bagaimana harus bermain karena mereka datang dari negara yang mengetahui cara-cara (bermain sepak bola). Kami memiliki banyak pemuda yang luar biasa, beberapa bermain di luar negeri," ungkapnya.
"La Furia Roja" menurutnya bisa bermain dengan tenang sehingga menguasai bola dengan lebih baik. Dengan kemenangan ini, Spanyol menjadi tim pertama yang memenangi tiga gelar turnamen besar secara berturut-turut. Del Bosque mengatakan, Spanyol bersiap untuk turnamen lain di masa mendatang, seperti kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brasil.
"Ini adalah era yang luar biasa bagi sepak bola Spanyol. Setelah Vienna (dan final Piala Eropa 2008) Luis Aragonez, pelatih berikutnya menunjukkan kepada kami cara dan petunjuk untuk terus maju. Ada tantangan di depan untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia dan kemudian Piala Konfederasi yang merepresentasikan Eropa. Kami ingin menjalaninya dengan baik," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.