Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proenca, Gigi Rompal karena Keteguhan

Kompas.com - 01/07/2012, 15:46 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Portugal telah tersingkir, tetapi negeri itu tetap tampil di arena final Piala Eropa 2012. Keberadaan negeri itu diwakili wasit Pedro Proenca yang akan memimpin laga puncak antara Spanyol dan Italia di Stadion Olimpiade, Kiev, Ukraina, Minggu (1/7).

Sehari-hari, Proenca bekerja sebagai direktur keuangan di Pinhal Novo, Portugal. Hobinya adalah bermain ski, selain membaca dan menulis.

Setelah menjadi wasit Liga Portugal pada 1998, ia dipromosikan menjadi wasit FIFA pada 2003 dan sejak awal musim 2009/2010 menembus jajaran wasit elite UEFA. Sebelum itu, pada 2004, ia dipercaya memimpin final Piala Eropa U-19.

Di negaranya, lebih dari sekali Proenca terpilih sebagai wasit terbaik, termasuk pada musim 2010/2011. Tahun ini pun menjadi miliknya. Sebelum terpilih sebagai wasit final Piala Eropa, ia dipercaya memimpin laga bergengsi, final Liga Champions antara Bayern Muenchen dan Chelsea di Muenchen, yang dimenangi Chelsea.

Proenca mengikuti jejak salah satu wasit terbaik Inggris, Howard Webb, yang memimpin dua laga penting dalam satu tahun, yakni final Liga Champions dan final Piala Dunia 2010. Bagi Proenca, laga final kali ini merupakan laga keempat Piala Eropa 2012 yang dia pimpin.

Tiga laga sebelumnya adalah penyisihan Grup C saat Spanyol melibas Irlandia 4-0, penyisihan Grup D ketika Swedia memukul Perancis 2-0, dan perempat final Inggris-Italia yang dimenangi Italia lewat adu penalti.

Di bawah Proenca, seluruh laga itu berlangsung tanpa kontroversi. Dia sosok wasit yang tegas, cermat dalam mengamati ulah pemain, tak gampang terkecoh oleh tingkah pemain, dan hal penting lainnya, bukan wasit yang gampang diintimidasi.

Agustus lalu, gigi Proenca rompal di sebuah pusat perbelanjaan di Lisabon, Portugal, akibat ditanduk salah seorang suporter klub Benfica yang kecewa atas kepemimpinannya. Saat diserang, ia sedang keluar dari gim. Akan tetapi, teror dan intimidasi yang dialaminya tidak memengaruhi nyali Proenca memimpin laga-laga berikutnya.

Beberapa pekan setelah kejadian itu, dalam kondisi cedera akibat gigi rompal, ia tetap memimpin laga-laga di Portugal. Proenca dikenal sebagai wasit tanpa kompromi dan tak membiarkan laga berjalan saat ada pemain yang berulah dengan pelanggaran-pelanggaran.

Saat memimpin laga final Spanyol versus Italia nanti, ia akan dibantu empat asisten senegara, yakni Bertino Cunha Miranda dan Ricardo Jorge Ferreira Santos (asisten wasit utama) serta Manuel Jorge Neves Moreira De Sousa dan Duarte Nuno Pereira Gomes (wasit tambahan). Posisi ofisial keempat dipercayakan kepada Cüneyt Cakir dengan asistennya, Bahattin Duran, berasal dari Turki.

”Menjadi wasit adalah wujud mimpi saya. Hal yang indah begitu mengetahui, UEFA mengakui hasil kerja kami yang baik dalam musim panjang yang kami jalani ini. Bahagia,” demikian kata Proenca. (Mh Samsul Hadi dan Agung Setyahadi dari Kiev, Ukraina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com