Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bunga-bunga Mengharumkan Sejarah

Kompas.com - 01/07/2012, 15:14 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Inilah kota yang akan menjadi saksi atas perebutan gelar juara Piala Eropa 2012 di mana akan ada sorak-sorai sekaligus derai air mata. Kota itu telah bersolek, bagai seorang gadis yang tengah menunggu kedatangan sang kekasih. Matanya berbinar. Hatinya berbunga-bunga.

Di Kiev, ibu kota Ukraina, bunga ada di mana-mana. Dalam situs resmi Pemerintah Ukraina untuk Piala Eropa 2012 tercatat, ada 15 juta bunga yang disiapkan untuk menghias jembatan, halte, taman, bangunan rumah atau perkantoran, dan sejumlah fasilitas umum.

Bunga-bunga berwarna merah, putih, ungu, kuning, biru, dan merah muda disusun dalam pot atau ditanam di tanah yang sudah dibuat pola sebelumnya. Bunga-bunga itu menghiasi jam raksasa yang ada di taman kota. Di samping kanan dan kirinya ada Slavek dan Slavko, maskot Piala Eropa 2012, yang juga disusun dengan aneka bunga berwarna cerah sesuai dengan warna bendera dua negara.

Logo Piala Eropa 2012 berupa bola Tango 12 yang berada di tengah antara dua tangkai bunga tulip berwarna merah-putih dan biru-kuning juga disusun apik. Melihatnya dari ketinggian bagai karpet empuk yang mengubah suasana ruang menjadi ceria dan bersahabat. Tentu tidak lupa, piala Henri Delaunay setinggi tiga meter yang disusun di dekat Sungai Dnieper.

Bunga-bunga itu telah disiapkan secara khusus dengan ditanam di greenhouse beberapa bulan sebelum putaran final Piala Eropa. Hanya sekitar 20 persen yang merupakan bunga-bunga yang tumbuh secara alami pada musim semi selama bulan Mei-Juni. Bunga-bunga yang mewarnai kota menegaskan tema Piala Eropa kali ini yang menggunakan bunga sebagai ilustrasi.

Tak terasa, sudah 24 hari putaran final Piala Eropa berjalan. Sebanyak empat pertandingan sudah berlangsung di kota yang menjadi pusat industri, pendidikan, sekaligus kebudayaan di Eropa Timur itu. Puncaknya, laga final yang akan mempertemukan Italia dan Spanyol, akan menorehkan sejarah baru. Tentu saja, Kiev dan Stadion Olimpiade yang dibangun sejak tahun 1923 dan sebelumnya bernama Red Stadium of Trotsky akan ikut tercatat.

Kiev merupakan perpaduan antara kota tua dan kota modern. Ada banyak monumen, lebih dari 100 museum, 33 gedung teater, dan 141 perpustakaan di kota yang sangat menjaga cagar budaya itu.

Salah satu museum yang terkenal di kota itu adalah Museum Nasional Chernobyl, Ukraina, yang menjadi pengingat akan bencana nuklir terbesar di dunia pada 26 April 1986. Sebanyak 31 orang tewas seketika akibat ledakan reaktor nuklir yang berada di kota Oblast Kiev itu, dan 3.940 orang tewas akibat radiasi yang menyebabkan penyakit kanker dan leukemia. Diperkirakan sekitar 530.000 orang terkena dampak radiasi dan hingga kini masih ada anak-anak korban Chernobyl yang hidup dengan kanker dan leukemia.

Kota itu sempat diduduki oleh Uni Soviet dan Jerman dan porak poranda seusai Perang Dunia II. Namun, mereka segera bangkit dari keterpurukan.

Kini, universitas terbaik di Ukraina berada di Kiev, termasuk salah satu universitas tertua di Eropa, Kiev-Mohyla Academy. Kota itu juga menjadi rumah bagi industri teknologi tinggi, pendidikan tinggi, dan bangunan-bangunan terkenal di dunia. Sekitar 70 persen dari 1.000 bangunan bersejarah di kota itu dikonservasi.

Kiev juga memiliki klub sepak bola, Dynamo Kiev, yang merupakan klub terbaik di Ukraina dan lahir pada tahun 1927. Dynamo Kiev yang pernah masuk semifinal Liga Champions pada tahun 1977, 1987, dan 1999 itu lekat dengan peristiwa Death Match yang kontroversial hingga kini.

Kota yang penuh ingatan sejarah itu sebentar lagi akan kembali menjadi saksi sejarah. Siapa yang akan tertawa dan menangis akan terabadikan bersama bunga-bunga di Kiev.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com