Penampilan kiper Inggris, Joe Hart (25), dan penjaga gawang Perancis, Hugo Lloris (25), masih jauh dari harapan. Hart tampak belum matang ketika gagal menggagalkan satu pun tendangan penalti pemain Italia. Sementara Lloris tampil biasa-biasa saja saat Perancis takluk 0-2 dari Spanyol pada babak perempat final.
Performa kiper Jerman, Manuel Neuer, juga belum istimewa. Meskipun tampil brilian bersama Bayern Muenchen musim lalu, Neuer tak mampu berbuat banyak ketika Jerman kalah 1-2 dari Italia pada babak semifinal. Ia gagal mengantisipasi sundulan dan tendangan striker Mario Balotelli yang memborong dua gol kemenangan Italia.
Asa munculnya bakat muda justru datang dari penjaga gawang Portugal, Rui Patricio (24). Masuk skuad Portugal sebagai kiper kedua setelah Eduardo (29), Patricio justru jadi pilihan utama Pelatih Paulo Bento. Aksi menjanjikan Patricio terjadi pada semifinal melawan Spanyol.
Dalam babak perpanjangan waktu di menit ke-103, Patricio dengan gemilang menepis tendangan jarak dekat Andres Iniesta yang memanfaatkan umpan silang Jordi Alba. Penyelamatan itu memaksa Spanyol mengakhiri laga lewat adu penalti.
Di babak tos-tosan, Patricio sukses menggagalkan tendangan algojo pertama Spanyol, Xabi Alonso. Sayang, penampilan Casillas yang tak kalah gemilang dan kegagalan Bruno Alves membuyarkan mimpi Portugal tampil di partai puncak. Namun, Bento tetap mensyukuri hasil yang dicapai tim asuhannya.
”Kami pulang dengan kepala tegak. Portugal harus tetap optimistis karena memiliki masa depan cerah bersama pemain muda potensial, seperti Joao Moutinho, Miguel Veloso, dan Rui Patricio,” kata Bento, dikutip dari Reuters. (RIZ)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.