Kiper terbaik Liga Champions Eropa berturut-turut mulai 2004 hingga 2008 itu pun takluk. Gol bermula dari gelandang Joao Moutinho yang mengirim umpan ciamik bagi sang kapten. Dalam laga itu, Moutinho juga seolah berperan sebagai dirigen lapangan tengah yang tak kenal lelah.
Di babak semifinal, Portugal tinggal menunggu pemenang antara Perancis dan Spanyol untuk berebut tiket ke final. Pada laga perempat final pertama itu, Portugal telah menetapkan standar tinggi bagi tim lain. Penguasaan bola mereka 57 persen berbanding 43 persen.
Total ada 20 kali percobaan mencetak gol, dengan enam di antaranya langsung mengancam gawang Cech. Sementara Ceko seperti lupa cara menyerang. Mereka hanya membukukan dua kali serangan dan tidak ada satu pun yang membahayakan gawang Rui Patricio.
Pada laga itu, Michal Bilek seperti kehilangan akal menemukan pengganti pengatur serangan Tomas Rosicky. Ia memasang Vladimir Darida yang minim pengalaman di belakang juru cetak gol Milan Baros.
Padahal, dalam laga sebelumnya ia memainkan Daniel Kolar saat menghadapi Polandia. Namun, Baros tukang gedor yang belum mencetak satu pun gol itu pun kembali telat menyambar umpan silang manis Darida pada menit ke-18.
Sementara Ronaldo meneruskan dominasinya di kotak penalti Cech yang sudah dimulainya sejak menit ke-24.
Namun, di tengah gelontoran serangan, Portugal mesti merelakan Helder Postiga pada menit ke-40. Ia harus ditarik keluar lapangan menyusul cedera hamstring dan digantikan Hugo Almeida.
Memasuki babak kedua, Almeida menggila. Selain mengirim umpan, ia juga sempat menceploskan bola ke gawang Cech pada menit ke-57 sebelum dinyatakan off-side.
Dalam upaya yang nyaris putus asa, Bilek menukar Darida dengan Jan Rezek untuk mempertajam serangan. Bahkan, dalam upaya yang sia-sia, Cech sampai harus maju ke depan gawang Patricio dan menunggu umpan sepak pojok yang dieksekusi Jaroslav Plasil.