Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet dan Pisang Bisa Rusak Pesta

Kompas.com - 09/06/2012, 09:13 WIB

KRAKOW, KOMPAS.com - Piala Eropa 2012 yang dinanti dan tengah dinikmati penggila sepak bola dunia benar-benar akan rusak dengan perbuatan penonton yang bergaya monyet atau melemparkan pisang kepada pemain. Tindakan rasialistis itu akan menghentikan pertandingan karena sejumlah pemain sudah mengancam akan meninggalkan arena manakala ada penonton yang mencemooh mereka karena perbedaan ras.

Hari Kamis (7/6/2012), para pemain Belanda cukup antusias menjalani latihan di Stadion Miejski, Krakow, Polandia. Mereka semakin bergairah karena mendapatkan atmosfer pesta Piala Eropa dengan hadirnya sekitar 30.000 penonton yang menyaksikan sesi latihan itu.

Namun, suasana latihan yang semula nyaman tiba-tiba berubah menjadi tidak menyenangkan. Sejumlah penonton asal Polandia di tribune menirukan gaya monyet mengejek sejumlah pemain Belanda. Rasialistis!

Ketakutan beberapa pihak terkait kasus rasialisme yang akan terjadi dalam ajang Euro 2012 akhirnya terjadi juga. Belanda merupakan tim pertama yang mendapat perlakuan seperti itu.

Kapten tim Belanda, Mark van Bommel, mengaku bahwa timnya menjadi korban rasialisme dari fans di Polandia. Dia mengklaim, beberapa pemain Belanda yang warna kulitnya tak seterang rekannya dicemooh. Pemain itu diibaratkan monyet.

Saat kejadian berlangsung Van Bommel tengah memimpin latihan. Dia pun langsung meminta rekan-rekannya menjauhi penonton. Melihat kondisi tersebut, Van Bommel mengaku sangat kecewa.

”Ini benar-benar sangat memalukan. Terlebih ketika kami baru pulang dari kunjungan ke Auschwitz (bekas kamp konsentrasi Nazi Jerman),” keluhnya, seperti dilansir Guardian, Jumat (8/6/2012).

Berbeda dari Van Bommel, Pelatih Belanda Bert van Marwijk, ofisial tim, dan sejumlah wartawan mengaku tidak mendengar jerit penonton yang menirukan suara monyet. Namun, Van Marwijk mengaku prihatin terhadap kejadian tersebut.

Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dikabarkan tidak akan mengadukan masalah ini secara formal. Namun, Van Bommel mengatakan akan mengadukan kasus ini kepada pihak Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

Mantan pemain AC Milan ini juga mengancam akan meninggalkan lapangan jika insiden rasialisme ini terjadi saat timnya tengah bertanding.

”Kami akan membawa kejadian ini kepada UEFA. Apabila hal ini terjadi saat pertandingan, kami akan berbicara kepada wasit dan meminta untuk membawa kami keluar dari lapangan,” kata Van Bommel.

Tidak cuma pemain Belanda yang mengancam akan meninggalkan lapangan. Striker Italia, Mario Balotelli, juga mengancam akan berhenti bermain jika ada penonton yang bersikap rasialistis terhadap dirinya atau pemain lainnya.

Balotelli mengatakan, bulan lalu, dia nyaris ingin ”membunuh” salah seorang suporter yang melemparkan pisang di jalan saat dia tengah membela timnya, Manchester City, di turnamen Liga Europa.

”Jika ini terjadi lagi, saya akan berhenti bermain dan pulang ke Italia. Ini tahun 2012, rasanya aneh jika rasialisme masih ada,” kata Balotelli.

Buat penyelenggara, dalam hal ini tuan rumah Polandia dan Ukraina, masalah ini akan menjadi tugas yang tidak mudah. UEFA juga harus ikut mengantisipasi masalah ini. Jika tidak, pesta sepak bola di ”Benua Biru” ini benar-benar akan bubar. (OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com