Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cruyff-Coppens "Si Genius", Pires-Henry Bikin Malu

Kompas.com - 05/06/2012, 18:34 WIB

KOMPAS.com - Banyak cara untuk mencetak gol. Salah satunya melalui penalti. Kebanyakan penalti adalah situasi satu lawan satu antara penendang dengan penjaga gawang. Tetapi, dalam beberapa kasus, sebuah tendangan penalti pernah melibat "orang ketiga".

Pada Desember 1982, Ajax Amsterdam yang kala itu melawan Helmond Sport, mendapatkan hadiah penalti. Bintang mereka, Johan Cruyff, bersiap-siap mengambil tendangan 12 pas itu.

Tapi, para penonton dibuat terhenyak saat Cruyff malah memberikan operan kepada rekannya, Jesper Olsen. Kiper Helmond, Otto Versfeld, langsung bergerak ke arah Olsen. Antisipasi Versfeld sia-sia. Olsen malah mengirim umpan balik kepada Cruyff yang dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.

"Saya dibuat terperangah! Saya masih berusaha mencari tahu apa yang telah terjadi," jawab Versfeld saat diingat soal kejadian tersebut.

Cruyff yang menjadi "otak" di balik penalti unik tersebut hanya berkata santai. "Penalti itu dilakukan sebelum Hari Raya Natal. Jadi, kami ingin memberikan para suporter hadiah untuk terus diingat."

Benar saja, berita penalti Cruyff-Olsen menyebar ke seluruh dunia. Banyak orang menganggap Cruyff baru saja menemukan cara mencetak gol unik dari sebuah tendangan penalti.

Namun, FIFA tak sepakat dengan anggapan tersebut. FIFA mencatat pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 di Swedia yang mempertemukan Belgia melawan Islandia, cara mencetak gol seperti yang dilakukan Cruyff sudah pernah dilakukan.

Belgia yang sudah unggul 6-1 atas Islandia, memperoleh kesempatan menambah keunggulan dari titik putih. Rik Coppens yang menjadi algojo, melakukan umpan satu-dua dengan Andre Piters untuk mengecoh kiper Islandia, Bjorgvin Hermannson.

Kegeniusan Coppens bahkan membuat rekannya yang lain, Theo van Rooy, memujinya tinggi. "Dia benar-benar seorang penghibur di lapangan."

"Dia menyukai sesuatu yang membuat orang lain berkata 'wow'. Dan saat itu, semua orang di stadion berkata 'wow' dengan apa yang dilakukannya," tambah Van Rooy.

Tidak semua percobaan penalti unik tersebut sukses dilakukan. Di sebuah pertandingan antara Arsenal versus Manchester City pada 2005, hal memalukan pernah dilakukan oleh dua bintang "The Gunners", Robert Pires dan Thierry Henry.

Pires yang mencoba berperan seperti Cruyff atau Coppens, menjadi obyek tertawaan banyak orang saat gagal mengirimkan umpan kepada Henry. Bola yang sempat mengenai kaki Pires itu langsung diserobot barisan belakang City. Dan, sudah tentu peluang mencetak gol Arsenal dari titik putih lenyap dengan cara yang memalukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Internasional
    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    Internasional
    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Timnas Indonesia
    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Internasional
    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Badminton
    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Badminton
    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Badminton
    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Badminton
    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Sports
    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Badminton
    'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

    "Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

    Timnas Indonesia
    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

    Timnas Indonesia
    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

    Badminton
    Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

    Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

    Sports
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com